Jakarta - Ajang AC Milan Camp Junior bagi Julius Josel Omkarsba bukanlah hal yang asing. Siswa kelas 3 SMP Negeri 9 Sorong ini, sudah dua kali mengikuti pemilihan tunas muda berbakat sepakbola, yang digelar Pertamina selama dua tahun berturut-turut. Tahun 2011, Osel - panggilan akrab putra pasangan Joppi Omkarsba dan Selvia Rumbrawer - sempat lolos hingga ke Milan Camp di Bali. Namun ia tak lolos dalam tim Indonesia All Star Team, dan akhirnya pulang ke Sorong.
Kegagalan tak membuat semangat Osel pupus. Sang ayah yang juga pelatih bola, tiada henti memberikan bekal teknik dan juga latihan bagi remaja yang pernah meraih topskor di Liga Pendidikan Indonesia Papua 2011, ini. Sang ayah yang senantiasa menemani kemanapun Osel mengikuti audisi, tiada henti memberikan berbagai dukungan.
Meski sempat gagal ikut tes di Malang, Jawa Timur dalam AC Milan Junior tahun 2012, sang ayah kembali mengikutsertakan Osel audisi terakhir di Jakarta. "Saya tak pernah hitung berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk ikut audisi, karena saya yakin, anak saya mampu masuk tim Indonesia All Star 2012,"ujar Joppi optimis saat diwawancarai team Energia Juli lalu di lapangan Simprug, Jakarta.
Sembari memberi semangat, dan tiada henti merekam audisi sang buah hati, Joppi menyampaikan prinsipnya dalam mendidik anak, "Jika kita mau anak menjadi pemain bola profesional, kita harus berkorban dan karena pengorbanan kita akan ada hasilnya kelak bagi masa depan anak,"jelasnya.
Apa yang diharapkan Joppi terwujud juga. Osel akhirnya masuk dalam tim Indonesia All Star 2012, yang akan bertanding di Milan Junir Camp Day, November 2012 ini. Bagi remaja kelahiran kampung Jensaway Batanta Utara, Raja Ampat ini sepak bola sudah mendarah daging sejak kecil. Darah sang ayah yang pelatih bola tersertifikat, dan ibu yang merupakan tentara, menjadi kombinasi dalam mengembangkan bakat Osel, yakni teknik bermain dan ketahanan fisik. Toh dengan kemampuan yang dimilikinya tak membuat Osel berbesar hati. "Prinsip saya selalu berdoa dan ingin menjadi yang terbaik,"ujarnya.
Satu hal yang menambah kegembiraan Osel adalah, ia termasuk salah satu tim IAST 2012 yang lolos mendapatkan beasiswa Pertamina Soccer School. Selama tiga tahun ia akan digembleng di pemusatan pelatihan sekolah bola dengan bimbingan instruktur dari AC Milan dan Universitas Negeri Jakarta. Dengan apa yang didapat, Osel pun makin mantap menggapai mimpinya. "Kelak saya akan menjadi pesepakbola professional yang bisa mengharumkan nama bangsa,"ujar remaja berusia 14 tahun ini optimis.