SIDOARJO – Wajah sumringah terpancar pada diri Jafar Shodiq, warga Desa Kupang, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo pada Kamis (5/3). Bersama dengan puluhan warga lain, Jafar merupakan salah satu warga yang berhak mendapatkan kucuran dana dari program kemitraan PT Pertamina (Persero). “Saya butuh modal untuk usaha rumput laut saya. InsyaAllah nanti dengan modal ini bisa buat beli bibit lagi,” ujarnya.
Jafar tergabung di Kelompok Samudera Putra Hijau binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) East Java Area (EJA). Bersama anggota kelompok lain, dirinya merupakan petani tambak dan sekaligus petani rumput laut yang memanfaatkan sistem polikultur di lahan miliknya. “Saat ini saya sendiri bisa produksi rumput laut sampai 9 ton per bulan. Dengan modal Rp. 75 juta ini, mudah-mudahan usaha saya bisa berkembang lagi,” ujarnya.
Lurah Kupang Muhammad mengatakan, kucuran modal usaha untuk delapan anggota kelompok petambak rumput laun dan ikan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penerima. “Agar disiplin dalam mengembalikan, sehingga program ini nanti bisa bergulir lebih luas bagi warga lain yang belum merasakan manfaatnya,” lanjutnya.
Selain kepada anggota Kelompok Samudera Putri Hijau, kucuran bantuan modal juga diberikan kepada 12 anggota kelompok perajin ikan asap di Desa Penatar Sewu, Sidoarjo. Ibu Nurul Huda, salah satu anggota kelompok pengasap ikan mendapatkan bantuan Rp. 50 juta. “Bisa buat modal tambah modal buat stok atau beli alat cool box,” paparnya.
Lurah Penatarsewu Choliq mengatakan bahwa desanya telah lama menjadi binaan dari Pertagas EJA. “Kami selalu bersyukur, Pertagas maupun Pertamina masih peduli dengan kami. Dari belum dikenal, Pertagas telah hadir hingga desa ini jadi icon sentranya Kampung Ikan Asap,” paparnya.
Sementara itu, Manager PR dan CSR Pertagas Zainal Abidin mengatakan, penyaluran program kemitraan ini merupakan bentuk sinergi antara Pertamina dengan afiliasi bisnisnya. Melalui kerjasama dengan Pertamina Marketing Operation Region V, pihaknya memfasilitasi anggota kelompok di dua desa binaan Pertagas untuk mendapatkan fasilitas modal dari Program Kemitraan Pertamina. “Anggota kelompok desa binaan kami sudah cukup berkembang, namun terkadang ada kendala dari akses permodalan. Nah, program kemitraan ini bisa jadi solusi agar mereka segera mandiri,” paparnya.
Dikatakan Zainal, pada tahap pertama ini, total dana yang didapat oleh 20 anggota kelompok di desa binaan Pertagas adalah sebesar Rp. 1,125 miliar. “Semoga jika tahap pertama ini berjalan dengan baik, anggota kelompok yang lain ke depannya bisa mendapatkan kucuran dana Program Kemitraan Pertamina yang lebih besar lagi,” pungkasnya.*PERTAGAS