MAKASSAR – Untuk mendukung pertumbuhan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM), Pertamina memberikan bantuan berupa perluasan akses permodalan dan pendampingan bisnis bagi wirausaha UMKM melalui Program Kemitraan.
Menurut Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, M. Roby Hervindo menjelaskan tahun lalu pihaknya menyalurkan dana sebesar 11,7 miliar rupiah bagi mitra binaan di Sulawesi.
"Realisasi tersebut melebihi target yang ditetapkan perusahaan sebesar 10 miliar rupiah. Bahkan khusus UMKM di Sulawesi Selatan, kami menyalurkan dana sebesar 8,5 miliar rupiah," imbuhnya.
Sementara untuk mendampingi mitra binaan meningkatkan bisnisnya, Pertamina MOR VII menggandeng Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Makassar. Melalui program Pembinaan dan Pendampingan UMKM Binaan Pertamina yang diinisiasi pada Oktober 2018. Saat ini, program memasuki tahap pemantapan manajemen usaha.
Bertempat di Hotel Ramedo pada Selasa (22/1/2019) dilaksanakan kegiatan coaching dan mentoring aplikasi APIK bagi mitra binaan. APIK merupakan aplikasi akuntansi untuk UMKM berbasis Android. Aplikasi ini mudah digunakan, dan telah memenuhi standar akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (EMKM).
Mitra binaan pemilik usaha konfeksi, Ruslan Nako, menyampaikan pengenalan aplikasi APIK ini sejalan dengan kebutuhannya yang punya jadwal padat.
“Aplikasi pencatatan keuangan yang dapat dibawa pergi kemanapun, saat belanja bahan, antar pesanan pelanggan dan bahkan pada saat bangun tidur. Saya sudah bisa merencanakan jumlah pengeluaran dan pemasukan usaha saya hari ini," katanya.
Vice President Small Medium Enterprise (SME) IMA Chapter Makassar, Andi M. Nur Bau Maseppe pada acara tersebut mengatakan pendampingan didesain untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan UMKM secara holistik.
"Kami dampingi UMKM mulai dari proses pengelolaan bahan baku, efisiensi proses produksi, perluasan jejaring pemasaran hingga pemantapan pengelolaan model bisnis,” kata Nur.
Para mentor dari IMA Chapter Makassar juga rutin melakukan visitasi atau kunjungan lapangan kepada 38 pelaku UMKM yang menjadi peserta program. Sehingga mereka dapat mempraktekkan langsung hasil pelatihan dan berkonsultasi kendala-kendala yang dihadapi.
Berikutnya, para mitra binaan ini akan difasilitasi dalam kegiatan business matching. Mereka akan dipertemukan dengan calon investor seperti peritel dan pebisnis besar, untuk mengembangkan usaha UMKM.*MOR VII