Keinginan Fridolinda Seruya Nakluy (18) bisa membahagiakan orangtuanya terjawablah sudah. Putri dari Kupang-Nusa Tenggara Timur berhasil mendapatkan program beasiswa dari Pertamina untuk melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi.
Untuk meraih jenjang pendidikan Sekolah Menengah Umum, Fridolinda Seruya Nakluy yang akrab dipanggil Dolin ini harus mencari nafkah sendiri agar bisa membiayai sekolah dengan menjadi guru les.
“Ayah belum bisa bayar uang sekolah, jadi saya jadi guru les buat bayar uang sekolah. Karena di kelas aku aktif jadi teman-teman yang belum paham minta diajarin. Ngajarin teman-teman di sekolah,” ucap anak ke-2 dari pasangan Mikael Nakluy dan Sarleta.
Orangtuanya yang berprofesi sebagai tukang ojek dengan penghasilan tidak lebih dari Rp 500 ribu per bulan tentu tidak bisa mencukupi untuk biaya sekolah. Namun kegigihan Dolin untuk bisa meneruskan sekolah hingga ke jenjang SMA Negeri 1 Kupang berhasil diraihnya dari uang penghasilan menjadi guru les kimia.
Dolin yang saat itu kebetulan memberikan les kimia anak dari karyawan Pertamina di Kupang ditawarkan untuk program beasiswa Pertamina Tunas Patra. Dolin yang bercita-cita ingin menjadi menteri pendidikan ini akhirnya ikut dalam proses seleksi penerima beasiswa perguruan tinggi negeri.
Alhasil setelah melewati berbagai tes, dirinya berhasil mendapatkan beasiswa dari CSR Marketing Operation Region V Surabaya untuk melanjutkan ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya jurusan Statistika.
“Lulus SMA saya tidak terpikirkan bisa kuliah karena bisa sekolah hingga SMA pun sudah puji syukur. Tidak pernah kebayang kuliah di luar daerah karena saya hanya mengetahui Universitas Nusa Cendana yang ada di Kupang saja,” ujarnya.
Saat ini ia sudah memasuki semester 2 di ITS dengan peraihan nilai IPK 3,46. Semangat juangnya untuk terus belajar terus menyala karena motivasinya yang ingin membahagiakan orangtua.
Hidup di perantauan pun ia lakukan dengan berhemat. Uang saku bulanan yang didapatnya dari Pertamina selalu ditabung dan sebagian dikirimkan untuk membantu orangtuanya di kampung halaman.
“Hidup adalah anugerah, jadi apapun yang terjadi saya harus terus melangkah, karena apapun yang diberikan pasti yang terbaik buat saya. Saya berterima kasih banyak kepada Pertamina yang telah memberikan saya kesempatan untuk kuliah,” ungkap Dolin yang disela kegiatan Pertamina Goes to Campus di ITS Surabaya, awal Oktober lalu.
Ia berharap program beasiswa Pertamina terus berlanjut karena masih banyak putera daerah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan tinggi walaupun sebenarnya mereka mampu berprestasi.•IRLI