LUWU – Pertamina melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) kembali melakukan penanaman mangrove di wilayah pesisir pantai Luwu, tepatnya di Desa Karang-Karangan yang berbatasan langsung dengan Terminal Bahan Bakar (TBBM) Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (3/10).
Penanaman ratusan bibit mangrove yang melibatkan kaum millenial ini merupakan salah satu wujud kepedulian Pertamina terhadap lingkungan, terutama kerusakan mangrove yang beberapa tahun belakangan ini semakin parah. Diketahui dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), sebesar 1,19 juta hektar hutan mangrove di Indonesia mengalami kerusakan. Luasan itu sekitar 33% dari luas total seluruh hutan mangrove yang ada di Indonesia.
Rusaknya hutan mangrove tentu akan berdampak pada keseimbangan ekosistem lainnya seperti hilangnya rumah bagi sejumlah biota darat maupun laut, instrusi air laut serta erosi dan abrasi pantai.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan, mengatakan bahwa kerusakan hutan mangrove yang terjadi tiap tahun tidak sebanding dengan penambahan dan pertumbuhan mangrove baru. "Selain melakukan reboisasi, kami juga coba edukasi masyarakat untuk menjaga dan memelihara lingkungan, terutama kelestarian mangrove," ujarnya.
Kegiatan penanaman bibit mangrove ini merupakan hasil kerjasama antara Pertamina dengan SMA Negeri 1 Luwu, di mana SMA Negeri 1 Luwu merupakan sekolah binaan CSR Pertamina sejak tahun 2018. Kegiatan ini dihadiri setidaknya 200 orang yang merupakan gabungan dari Pekerja TBBM Palopo, Persatuan Wanita Patra (PWP) serta guru dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Luwu.
Salah satu peserta yang berasal dari SMA Negeri 1 Luwu, Maharani, mengaku senang bisa terlibat di acara ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang sudah mengajak kaum millenial sejak dini untuk peduli terhadap kelestarian mangrove. “Semoga mangrove yang ditanam dapat tumbuh dan berkembang, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar," ujarnya.
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII tidak hanya sekali melakukan kegiatan serupa, total sudah 46.400 bibit yang berhasil ditanam sejak tahun 2014. Selain itu, Pertamina juga aktif dalam upaya penyelamatan satwa endemik khas Pulau Sulawesi seperti Burung Maleo dan Monyet Yaki yang saat ini terancam punah.*MOR VII