PALEMBANG – Delapan ibu-ibu kader Posyandu Melati dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, Kota Palembang ikut serta dalam kegiatan lomba memasak sehat yang digelar PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Plaju.
Bertempat di kediaman Jamiah Rizqi yang merupakan salah satu kader posyandu Melati, lomba memasak dihelat mulai pukul sembilan pagi dengan protokol kesehatan yang ketat. Para peserta sudah menyiapkan masakan berbahan dasar tempe di rumah masing-masing sebelum dibawa ke perlombaan untuk dipresentasikan di hadapan dewan juri.
Aneka hidangan kuliner tempe karya peserta lomba tampak menggoda untuk dicicipi, ada sosis selimut tempe, tempe masak rendang, nugget tempe, perkedel tempe, oseng-oseng tempe, tempe penyet, botok tempe hingga puding tempe yang disajikan untuk menarik perhatian dewan juri.
Wahyudi, panitia penyelenggara kegiatan mengatakan lomba memasak ini merupakan ajang peringatan Hari Batik Nasional yang dibungkus dengan kegiatan lomba makanan sehat, yang diharapkan dapat menjadi ajang kampanye pentingnya makanan sehat, higienis, dan bergizi melibatkan kader-kader posyandu sebagai langkah awal.
"Harapan kita setelah ini kader-kader Posyandu Melati dapat mengkampanyekan pentingnya makanan sehat," ujar Yudi panggilan akrabnya. Yudi juga mengatakan lomba ini sebagai ajang kampanye makan tempe dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang menyasar kepada anak-anak agar lebih menyukai olahan tempe yang sarat gizi serta menghindari stunting.
Area Manager Communication, Relation & CSR Refinery Unit III Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengungkapkan kegiatan lomba ini merupakan rangkaian program CSR Kampung Pangan Inovatif, yang salah satu kegiatannya adalah kampanye makan tempe. Olahan tempe dipilih karena Pertamina ingin mengangkat nama Plaju, yang merupakan sentra produksi tempe tertua di Palembang.
"Kita juga ingin mengangkat branding Plaju sebagai sentra produksi tempe tertua di Palembang," ujarnya.
Sebagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan PT KPI Unit Plaju, Rachmi juga berharap kegiatan ini dapat memacu kreativitas dan inovasi masyarakat agar dapat mengembangkan olahan tempe lebih bervariasi dan semakin diminati masyarakat.
"Harapan kita tentu juga dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas masyarakat, dengan olahan tempe dan produk turunannya," pungkasnya. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu roda penggerak perekonomian masyarakat.
Jamiah, kader Posyandu Melati yang menjadi salah satu peserta lomba ini mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PT KPI Unit Plaju yang telah banyak berupaya dalam membantu masyarakat dalam berbagai program CSR. Termasuk kegiatan hari ini yang dimaksudkan untuk mengkampanyekan makan tempe untuk mewujudkan perilaku hidup yang sehat di masyarakat Kota Palembang.
Berbagai olahan kuliner tempe yang hari ini dilombakan telah diuji kesehatan dan unsur gizinya oleh dr. M. Rifqi Al Ikhsan, salah satu dokter di Rumah Sakit Pertamina Plaju. Menurutnya, kandungan gizi di dalamnya penting untuk membangun imunitas di tengah pandemi COVID-19.
"Gizi masakan olahan tempe yang berbahan baku kedelai memiliki kandungan protein. Molekul ini penting untuk tubuh kita sebagai zat pembangun, khususnya dalam membangun imunitas yang penting untuk era pandemi COVID-19 seperti saat ini," ujarnya.
Ikhsan juga menekankan pentingnya promosi tempe sebagai kuliner khas Indonesia yang sehat dan sarat gizi. "Produktivitas kerja dan belajar akan lebih berkembang, khususnya di lingkungan industri seperti Pertamina. Oleh karena itu, mari kita promosikan tempe sebagai kuliner khas Indonesia, seperti dalam program CSR hari ini," pungkasnya.
Perhatian PT KPI Unit Plaju pada produksi tempe di Lorong Asia, Kelurahan Plaju Ulu juga ditunjukkan dengan bantuan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Berkat adanya IPAL yang merupakan kreasi Perwira Pertamina, limbah produksi tempe yang sebelumnya berbau tak sedap kini lebih jernih dan tak berbau.
Kegiatan lomba masak sehat berbahan baku tempe ini juga merupakan upaya PT KPI Unit Plaju dalam mewujudkan tujuan kedua dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yakni menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. *RU III