BALONGAN - Para petani anggota Kelompok Guyub Rukun Patra, di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, membuat terobosan nutrisi untuk tanaman padi yang satu bulan lagi siap panen. Mereka menyemprotkan nutrisi yang terbuat dari campuran telur bebek, madu, susu kental manis dan alkohol. Nutrisi tersebut diberikan untuk pengembangan padi khusus, yakni padi Bawor 9.
Padi Bawor 9, merupakan jenis padi yang dikembangkan dari hasil penelitian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Ini hasil persilangan padi Cisadane dan Atomita 2. Keunggulan dari jenis padi ini adalah tahan genangan banjir, termasuk genangan air payau, serta tidak mudah roboh dan lebih tahan serangan hama.
Padi jenis Bawor 9 ditanam di Desa Karangkandri, karena lokasinya yang hanya sekitar 2 km dari laut. Sehingga saat air laut pasang, air laut tersebut bisa mengalir hingga ke persawahan di Desa Karangkadri. Proses pemupukan yang dilakukan terhadap padi Bawor 9 ini juga sedikit berbeda, padi jenis ini membutuhkan pupuk organik lebih banyak. Untuk luas 1 hektar sawah dibutuhkan kurang lebih 2 kwintal pupuk Phonska, 1 kuintal Pupuk Urea, dan 5 kuintal pupuk Organik. Selain itu, pengembangan dan perawatan padi Bawor 9 ini pun perlu perlakuan khusus.
Mujiburahman, Wakil Ketua Gabungan Kelompok Tani Guyub Rukun Patra mengatakan, “Nutrisi yang kita berikan bertujuan untuk meningkatkan hasil dan daya tahan tanaman. Padi Bawor 9 ini dapat dipanen pada kisaran usia 105 hari dan per 1 hektarnya bisa menghasilkan sekitar 7,5 ton gabah.”
Beras padi Bawor 9 ini lebih pulen dan wangi. Karena kualitasnya yang cukup bagus, harganya pun lebih mahal daripada beras kualitas standar lainnya. Kini pengembangan padi Bawor 9 mencapai 75 hektar dengan jumlah petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani sebanyak 100 orang dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Cilacap.
Pengembangan Padi Bawor 9 di desa Karangkadri tak lepas dari upaya Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap bekerja sama dengan BPPKP (Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan) Kabupaten Cilacap dalam mendukung upaya ketahanan pangan memlalui program Corporate Social Responsibility.
Dukungan yang diberikan berupa pengadaan benih padi bagi pertani, serta membantu peralatan pendukung lainnya bagi kelompok tani yakni hand traktor, power presser, mesin penggiling dan perontok padi.
Junior Officer CSR RU IV, Aditya Nugrahadi mengatakan, selain memberikan bantuan benih dan peralatan pendukung, Pertamina juga membantu pendampingan bagi petani agar hasil panen lebih maksimal.
“Kegiatan ini sejalan dengan program tanggung jawab sosial dan lingkungan kami yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup,” ujar Aditya.
Dengan terobosan tersebut, pengembangan padi Bawor 9 tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan produksi beras Kabupaten Cilacap yang tahun ini ditargetkan sebesar 860.344 ton.•DSU