KPI Resmikan Program Inovasi Sosial ‘Mamaku’ Binaan Kilang Cilacap

CILACAP, JAWA TENGAH – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Pusat meresmikan program Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku), sebuah inovasi sosial binaan Kilang Cilacap di Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah. Ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat berkelanjutan.

Peresmian dilakukan oleh Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia didampingi General Manager (GM) Kilang Cilacap, Edy Januari Utama beserta manajemen, dan unsur pejabat pemerintahan setempat.

GM Kilang Cilacap, Edy Januari Utama menyebutkan Mamaku merupakan unggulan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Cilacap sebagai strategi terpadu pemberdayaan melalui optimalisasi potensi sosial, lingkungan, & ekonomi. “Mamaku memiliki beberapa program, seperti Pasar UMKM Amarta, Kampoeng Kepiting dan Integrated Farming System,” jelasnya.

Kegiatan diawali kunjungan ke Pasar Amarta yang bertujuan mendukung perekonomian lokal melalui fasilitas pasar layak dan modern. Dilanjutkan ke budidaya burung puyuh dan magot yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan melalui usaha ternak ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kunjungan berakhir di Kampoeng Kepiting, dilanjutkan peresemian Mamaku ditandai penandatanganan prasasti oleh Direktur Operasi, Didik Bahagia. “Harapan kami dengan launching Mamaku, semakin meluaskan kebermanfaatan program, menguatkan semangat bapak dan ibu untuk menjaga program ini secara berkelanjutan,” ujar Didik.

Dalam kesempatan itu dilakukan pemencetan tombol untuk menghidupkan aerator tambak dan penebaran benih ikan di area Kampoeng Kepiting berbasis Silvofishery.

“Kami mengapresiasi dukungan manajemen KPI Pusat maupun Cilacap. Hal ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi dapat terus mengembangkan program Mamaku secara berkelanjutan,” kata Rato, Ketua Program Mamaku.

Seperti diketahui, program Mamaku dilatarbelakangi banyaknya mantan Anak Buah Kapal (ABK) dan eks pekerja Migran, serta potensi banjir rob dan kerusakan lahan eks tambak. Lokasi ini merupakan replikasi Desa Energi Berdikari yang sebelumnya telah dijalankan. yakni program E Mas Bayu dan E Mbak Mina di Dusun Bondan Kampung Laut.

Beberapa program yang sudah dilakukan, antara lain Reforestration melalui penanaman mangrove, tambak silvofishery, dan pembibitan mangrove. Selanjutnya pembangunan PLTS kapasitas 6.400 WP untuk penerangan di Kampoeng, instalasi aerator biofilter, dan Rumah Susun Kepiting Berbasis Energi (Rusun Tinggi).

Kilang Cilacap juga melakukan Capacity Building dengan memberikan berbagai pelatihan olahan tambak, serta inisiatif pembuatan Learning Center sebagai bentuk kerjasama lintas stakeholder di area pengembangan.

Berbagai dampak positif dari insiatif ini antara lain telah dilakukan penanaman 25 ribu bibit mangrove di lahan seluas 2,5 ha. Di bidang sosial antara lain penghargaan Kampung Iklim Madya 2021, peningkatan kapasitas 20 anggota Pokdakan dan 10 anggota Buntikku, 105 siswa SD dan SMP mendapatkan edukasi cinta lingkungan, terjalinnya komunikasi 5 kelompok masyarakat dan keterlibatan 30 orang dalam budidaya silvofishery.

Di bidang ekonomi, program ini memberikan dampak pada omzet budi daya ikan dan kepiting yang mencapai Rp180 juta per tahun, omzet kelompok Buntikku olahan tambak Rp240 juta per tahun, omzet pedagang Pasar Amarta Rp1,4 miliar per tahun, omzet pengembangan Kampung Kepiting Rp60 juta per tahun dan penghematan biaya listrik Rp18 juta per tahun. Sedangkan di aspek kesejahteraan, di antaranya muatan lokal budi daya ikan dan kepiting di sekolah lokaldan terbukanya akses logistik melalui pembangunan Pasar Amarta.

Berbagai inisiatif ini menjadi implementasi nyata Kilang Cilacap pada prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), yaitu pada tujuan kesatu Tanpa Kemiskinan, kelima Kesetaraan Gender, keenam Air Bersih dan Sanitasi Layak, ketujuh Energi Bersih dan Terjangkau dan kedelapan Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.*SHR&P CILACAP

Share this post