Makassar — Pertamina kembali menggelar pencanangan program sekolah berbasis 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) di SMP 8 Makassar akhir Juni lalu. Seperti tahun sebelumnya program tersebut digarap bekerjasama dengan Yayasan Peduli Negeri (YPN) sebagai lembaga pemerhati lingkungan dan pemerintah kota Makassar.
Pencanangan juga diikuti dengan dioperasikannya bank sampah sebagai salah satu program 3R. Direktur YPN Saharuddin Ridwan mengungkapkan kehadiran bank sampah tersebut, diharapkan dapat mengatasi salah satu persoalan persampahan perkotaan yang dimulai dari tingkat sekolah.
“Bank sampah sebuah sistem pengeloloan sampah anorganik. Mekanisme seperti bank pada umumnya, hanya saja objek depositnya adalah sampah yang akan diolah dan bernilai materi,” ujarnya.
Sampah-sampah yang terkumpul oleh jaringan pengumpul kata Saharuddin diteruskan ke bank untuk ditimbang. “Selanjutnya sampah tersebut didaur ulang menjadi barang ekonomis tinggi,” ungkapnya.
Meski program bank sampah diatur melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012, namun program 3R yang diselengarakan oleh Pertamina Makassar di lingkungan sekolah tersebut merupakan kegiatan pertama di Indonesia Timur dan menjadi pilot project bagi wilayah lainnya.
Manager Business Support Area Manager Sulawesi Muhammad Jafar mengatakan program 3R khususnya bank sampah sangat sinergi dengan program Pertamina dalam hal kepedulian lingkungan. “Kegiatan pencanangan kegiatan 3R ini termasuk konsep Makassar Green School yang telah ada sejak tahun 2010 dicanangkan Pertamina, bekerjasama dengan Pemerintah kota Makassar dengan Dinas Pendidikan, Yayasan Peduli Negeri dan beberapa rekan media,” ujarnya.(MORVII)