BOJONEGORO - Enam ekor rusa jawa (Cervus Timorensis), tampak sehat dan lincah di areal Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Parengan, Bojonegoro, Jawa Timur awal Mei lalu. Satwa langka ini baru saja dipindah dari Wana Wisata Maliran, Blitar untuk dikembangbiakan di tempat baru.
Penangkaran rusa jawa di kawasan hutan Bojonegoro tersebut merupakan upaya PT Pertamina EP (PEP) Aset 4 Cepu, dalam menjaga pelestarian keaneakaragaman hayati. Rusa tersebut dibiarkan bebas di kandang seluas 0,4 hektare agar bisa berkembang biak.
Field Manager PEP Aset 4 Cepu Wresniwiro menjelaskan, upaya pelestarian rusa tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan. Karena daerah operasi PEP sangat luas. Salah satunya berada di kawasan hutan. Bekerja sama dengan Perum Perhutani, jelas Wiro, PEP mencoba mengembangbiakan rusa jawa. “Selain mencari minyak, PEP juga berkomitmen berwawasan lingkungan,” tegasnya.
Di samping melakukan penanaman pohon dan menyokong ekonomi setempat, Wiro memaparkan, kepedulian PT Pertamina EP juga mulai bergerak ke kawasan hutan. Penangkaran rusa jawa tidak dilakukan sendiri. Pertamina EP menggandeng Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Perum Perhutani. Upaya tersebut dilakukan agar pemindahan sekaligus penangkaran rusa, bisa berjalan dengan baik dan rusa cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Pada masa lalu, rusa jawa banyak ditemui di hutan jati Jawa Timur. Kepala KPH Parengan Daniel Budi Cahyono menyatakan, rusa jawa memang tak mudah lagi dijumpai saat ini, sehingga untuk memindahkannya perlu hati-hati melihat kecocokan lokasi baru sekaligus kesiapan tanaman yang menjadi sumber pakan rusa. “Sebelum dipindah, para pakar dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada meneliti kelayakan habitat bagi penangkaran rusa jawa. Baik sumber pakan, air, perlindungan dan keamanan satwa,”jelas Wiro.
“Kita ingin dari jumlah yang sedikit akan berkembang menjadi banyak. Semoga dari langkah yang sederhana ini populasi rusa jawa bisa pulih,”pungkas Wiro.•PEP/DSU