Bontang – Rumah Mangrove Information Center di Kelurahan Tanjung Laut Indah, tidak pernah sepi. Sejak pagi hingga sore hari, warga dari berbagai anggota kelompok memanfaatkan Rumah Mangrove Information Center sebagai pusat kegiatan yang berkaitan dengan mangrove.
Sore itu Amirah (52 tahun) beserta rekannnya dari kelompok wanita pembuat pewarna batik, tengah memotong buah mangrove jenis Rhizopora Mucronata. Buah yang menyerupai batang tersebut dipotong seukuran 5 cm, kemudian dibelah menjadi beberapa bagian. “Di sini sembari kerja sampingan, kami juga bisa mengasuh anak,”kata Amirah.
Pembuatan pewarna batik digeluti Amirah dan warga Tanjung Laut Indah, sejak 7 bulan terakhir. Mereka mendapatkan pelatihan pembuatan pewarna batik yang digagas PT Badak NGL dan menggandeng Universitas Sebelas Maret Surakarta, pada Juni 2013. Proses yang sederhana dan bisa dilakukan di kala senggang, membuat keterampilan tersebut banyak dipilih para ibu rumah tangga.
“Setelah dipotong nanti dijemur, kemudian direbus dan disaring,”jelas Amirah. Setiap 1 kg bahan baku kering ditambahkan air minimal satu liter. Tergantung jenis warna yang diinginkan. Mulai dari coklat tua hingga muda. “Ada empat tingkatan warna yang kami hasilkan,”katanya.
Pewarna yang sudah jadi, kemudian dikemas dalam jerigen ukuran 5 liter dan siap dijual ke perajin batik dengan harga Rp 200.000. PT Badak NGL juga memasilitasi penyaluran pewarna tekstil tersebut kepada kelompok perajin batik binaan PT Badak NGL di Bontang. “Lumayan sambil iseng, dapat uang,”kata Amirah yang diamini rekannya.•DSU