SIDOARJO, JAWA TIMUR — PT Pertamina Gas (Pertagas), sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, terus menunjukkan kepedulian nyata kepada masyarakat rentan melalui program pemberdayaan masyarakat Simfoni Kidung Tanggulangin. Program ini bertujuan untuk melakukan pendampingan bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan pendekatan holistik yang mencakup berbagai aspek kehidupan.
Dengan tema “Menolong Orang Lain Adalah Hadiah Terbaik,” Pertagas menggelar Pelatihan Pendamping ODGJ untuk Kader Kesehatan Jiwa (Keswa) di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, pada Rabu, 18 September 2024, yang berlangsung selama dua hari. Pelatihan ini melibatkan 56 peserta dari Kader Kesehatan Jiwa di beberapa desa setempat.
Pelatihan Kader Keswa ini berkolaborasi dengan psikolog dan mahasiswa magister dari Universitas Surabaya. Tujuannya adalah untuk memperkuat fungsi sosial, dukungan ekonomi, dan peningkatan inklusivitas lingkungan bagi pasien ODGJ serta keluarganya. Kader Keswa dilatih untuk memahami penyebab, jenis, dan dampak gangguan kesehatan jiwa, sehingga mereka dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan mental di masyarakat.
Yedo Kurniawan, Head of External Relation Operation East Region Pertamina Gas, menyampaikan, “Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung pemulihan pasien ODGJ. Melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, penyuluhan, dan program pemberdayaan, Simfoni Kidung Tanggulangin berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup ODGJ.”
Yedo juga menambahkan bahwa peran kader kesehatan jiwa sangat penting dalam mendampingi ODGJ. Mereka bukan hanya berfungsi sebagai pendamping, tetapi juga sebagai jembatan untuk mengembalikan fungsi sosial pasien.
Ni Made Karinadevi Permata Jati, M.Psi, narasumber utama pelatihan, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah penting dalam menghapus stigma negatif yang sering melekat pada ODGJ.
“Kader kesehatan jiwa berperan untuk melibatkan pasien dalam berbagai aktivitas sosial, menciptakan rasa inklusi, dan menyediakan dukungan emosional yang diperlukan dalam proses pemulihan kesehatan jiwa. Dalam peran ini, kader bertindak sebagai teman yang siap mendengarkan dan mendampingi, memberikan harapan, serta membantu pasien menemukan kembali potensi dan makna hidup mereka,” ujarnya.
Ia merasa bangga terlibat dalam kegiatan ini. “Kita semua punya peran penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih peduli dan responsif terhadap para pasien ODGJ," tutur Ni Made.
Camat Tanggulangin, Sabino Mariano, memberikan apresiasi mendalam atas inisiatif Pertagas dalam menangani isu kesehatan jiwa. Ia menyatakan, “Pelatihan ini tidak hanya memberdayakan kader kesehatan, tetapi juga membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa, dan mendukung terciptanya lingkungan yang ramah ODGJ di kecamatan Tanggulangin melalui aksi kepedulian yang kita lakukan bersama.”
Melalui program CSR ini, Pertagas berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Dengan upaya bersama ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya mendukung ODGJ, serta bersama-sama membangun lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi mereka, sehingga stigma negatif dapat dihapus dan kualitas hidup pasien ODGJ dapat meningkat.*SHG-PERTAGAS