Plaju – Dengan kedua sayap yang selebar telapak tangan manusia, dan berwarna kuning kecoklatan serta berbercak putih, kupu-kupu sirama-rama (Attacus Atlas), bertengger manis pada kawat dinding pembatas Taman Penangkaran Kupu-Kupu Langka RU III di Kawasan Patraganik, Komplek Pertamina Plaju. Taman Penangkaran Kupu-Kupu yang berdiri di atas lahan seluas 20x25 meter ini dibangun pada Agustus 2014 dan diresmikan oleh Direktur Pengolahan Chrisna Damayanto (saat menjabat) serta GM RU III Mahendrata Sudibja dalam rangkaian kegiatan Pelestarian Lingkungan di RU III (2/10).
Pembuatan Taman Penangkaran Kupu-Kupu Langka ini bermula dari permasalahan hama ulat yang terus menyerang tanaman buah di kawasan Patraganik. M. Yusuf, pengelola Patraganik, menjelaskan hama ulat tersebut menganggu perkembangan tanaman buah. Namun setelah diamati, hama ulat tersebut bermetamorfosa menjadi kupu-kupu. Dari sinilah tercetus ide Yusuf untuk membangun dan mengembangkan taman penangkaran kupu-kupu dengan bekerja sama dalam CSR RU III bidang lingkungan pada 2014.
Sampai saat ini setidaknya telah terdapat 25 buah kupu-kupu langka yang hidup dalam taman penangakaran dan terbagi dalam 2 species, yaitu Attacus atlas dan Papilionidae. Untuk jenis Attacus atlas, ukuran kupu-kupu sangat besar dengan lebar sayap berkisar 15-20 cm. Sedangkan species Papilionidae memiliki ukuran layaknya kupu-kupu pada umumnya, namun dengan sayap berwarna warni dan memiliki motif khas pada bagian bawah sayapnya. Di dalam taman, telah ditanami berbagai jenis tanaman buah dan bunga yang berfungsi sebagai tanaman inang dan tanaman pakan bagi habitat bagi ulat dan kupu-kupu.
Dalam taman tersebut, pengunjung tidak hanya dapat menyaksikan kupu-kupu semata, namun seluruh fase kehidupan kupu-kupu terdapat didalamnya. Dimulai dari fase telur, ulat (larva), kepompong (pupa) hingga bermetamorfosis menjadi sebuah kupu-kupu.
Public Relations Section Head RU III Makhasin mengungkapkan, taman tersebut dibangun sebagai salah satu upaya mengembangkan Patraganik menjadi Kawasan Pengelolaan Lingkungan terpadu. “Taman ini merupakan upaya RU III untuk berperan serta dalam menjaga kelestarian alam yang sejalan dengan program Pertamina Sobat Bumi serta pencapaian PROPER RU III menuju peringkat Emas pada 2015,” ungkap Makhasin.
Makhasin berharap dalam jangka panjang, taman ini dapat menjadi kawasan pembelajaran dan pengetahuan konservasi kupu-kupu serta wahana pelatihan bagi individu atau kelompok lain dalam mengembangkan kawasan pelestarian lingkungan terpadu.•RUIII