MAKASSAR, SULAWESI SELATAN – Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati berkesempatan mengunjungi Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Azzahra yang merupakan Binaan Pertamina sejak 2014, pada 27 Maret 2024.
Pada kunjungan tersebut, Menteri PPPA berdialog langsung dengan beberapa kelompok masyarakat, di antaranya kelompok Perempuan Kepala Rumah Tangga (PEKKA), kelompok lansia dan siswa Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD).
Menteri PPPA mengunjungi SAPD yang merupakan kelanjutan dari pembinaan Pertamina Integrated Terminal Makassar di Kelurahan Pattingalloang melalui kelompok wanita nelayan (KWN) Fatimah Azzahra yang sudah dimulai sejak 2018. Pada kesempatan tersebut turut hadir Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Selatan, Meysi Papayungan, Pj. Sekretaris Daerah Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Achi Soleman.
Disambut dengan tarian Gandrangbulo dan Paddupa yang mengedepankan kearifan lokal oleh siswa Sanggar Seni SAPD, Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengapresiasi peran Pertamina dalam mewadahi program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui program SAPD.
“Saya apresiasi peran Pertamina dalam mendukung inisiatif program SAPD di Kelurahan Pattingaloang bersama perempuan tangguh luar biasa, Ibu Eni yang sudah menjadi inspirasi perempuan pesisir di Makassar dan kita harapkan menjadi inspirasi perempuan lainnya di seantero Nusantara,” ujarnya.
Menteri PPPA menyampaikan, perempuan dan anak memiliki potensi luar biasa untuk mendukung kemajuan bangsa. “Ada 5 isu utama yang Presiden sampaikan, salah satunya terkait pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan dengan fokus untuk dapat mengembangkan dan mengintervensi kepada perempuan prasejahtera, perempuan kepala keluarga, dan perempuan penyintas kekerasan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi Pertamina yang mendukung penyintas kekerasan dengan melakukan pendampingan kepada anak-anak yang mengalami kekerasan. “Memulihkan trauma yang dirasakan anak-anak dengan menurunkan psikolog itu merupakan langkah yang bagus. Namun sekarang, kita bisa melangkah lebih jauh ke gerakan pencegahan seperti yang dilakukan oleh SAPD ini. Sehingga kolaborasi dengan Pertamina bisa menjadi inspirasi sekaligus bisa menghadirkan sosok Ibu Eni lainnya di luar Kota Makassar, yang dapat menginspirasi perempuan-perempuan lainnya sehingga perempuan akan Berjaya, serta kekerasan dan perkawinan anak bisa kita minimalisasi,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, keberhasilan program SAPD memberikan dampak positif bagi masyarakat tak luput dari peran Nuraeni yang rela mengorbankan waktunya untuk dapat memberikan penyuluhan dan berbagi semangat kepada kelompok-kelompok perempuan, lansia dan anak di sana.
“Dukungan yang kita berikan melalui metode pembentukan kurikulum sekolah dan pengajar dari psikolog untuk membantu meningkatkan rasa percaya diri anak-anak serta program minat bakat untuk menyalurkan potensi anak-anak di sini. Apa yang kami berikan tidak ada apa-apanya tanpa peran dan sosok dari Bu Nuraeni selama ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Fahrougi mengatakan, Program SAPD telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan perilaku anak-anak dan memiliki tingkat keberlanjutan program yang tinggi sehingga menjadi program yang mandiri. Bahkan multiplier effect dari program ini pun dapat memberdayakan ibu-ibu orang tua siswa yang sudah mulai merintis usahanya, sejalan dengan fokus Presiden untuk dapat memberdayakan perempuan di bidang kewirausahaan.
“Kami sangat senang program SAPD dapat diterima oleh masyarakat dan menjadi salah satu program pelopor dalam mengatasi aspek bencana sosial terhadap anak, khususnya di Kota Makassar,” ucap Fahrougi.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi dan dukungan dari Menteri PPPA dan Dinas PPPA Provinsi Sulsel maupun Kota Makassar. “Harapannya ke depan akan ada lebih banyak program kolaborasi pengentasan masalah sosial yang akan dilaksanakan sehingga program SAPD dapat menjadi contoh untuk dapat diterapkan di berbagai lokasi yang punya potret sosial yang sama,” pungkas Fahrougi.
Program tersebut menjadi salah satu bukti komitmen Pertamina dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDG’s) yaitu mendukung poin (4) pendidikan yang berkualitas, (5) kesetaraan gender serta, (11) kota dan pemukiman yang berkelanjutan.*SHC&T SULAWESI