JAKARTA – Aneka ragam koleksi kerajinan dan busana etnik budaya nusantara unjuk gigi di ajang pameran Indocraft & Fashion 2014. Sebagai upaya mengapresiasi ekonomi kreatif, PT Pertamina (Persero) turut menyuguhkan produk mitra binaannya yang tersebar dari berbagai provinsi.
Sebanyak 18 mitra binaan Pertamina ikut memeriahkan perhelatan akbar lewat berbagai macam jenis kerajinan, dari aksesoris perlengkapan wanita dari eceng gondok hingga busana batik asal Nusa Tenggara Barat. “Selain berpartisipasi di ajang pameran, kita juga membina para UKM cara menampilkan produk supaya laku di pasaran,” ungkap Aris Mahendrawanto, SME & Partner Program Region I Manager Pertamina.
Kerajinan dan busana merupakan subsektor yang dominan dalam memberikan kontribusi ekonomi. Karena itu, faktor utama bagi pelaku usaha, jelas Aris, yaitu manajemen pemasaran dan modal finansial untuk menjaga keberlanjutan produknya. “Untuk itulah, dana yang disalurkan Pertamina bisa tergulir secara signifikan,” paparnya di Jakarta Convention Center (JCC), Jalan Gatot Subroto, Rabu (27/8).
Pameran yang berlangsung selama lima hari itu dirancang sebagai salah satu tolak ukur kemajuan subsektor industri kerajinan dan busana yang merupakan sektor andalan dari industri kreatif Indonesia. Gelaran Indocraft & Fashion 2014 tersebut melibatkan para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM), mandiri, maupun binaan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta instansi pusat maupun daerah. Penyelenggaraan kegiatan ini didukung oleh instansi pemerintah antara lain Kemenperin, Kemendag dan Kemenkop yang senantiasa mendorong kemajuan IKM.
Beragam jenis produk kerajinan ditampilkan sejumlah peserta Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan maupun UKM Swasta Mandiri. Diikuti oleh 273 exhibitor yang terdiri dari mitra binaan Kementerian Perindustrian, Pemerintah Daerah dan UKM Swasta Mandiri. Berbagai Upaya juga dilakukan Kemenperin dalam menyelenggarakan promosi melalui pameran dan alat produksi.
Direktur Wilayah I Ditjen Industri Kecil dan Menengah Kementrian Perindustrian, Emil Panjaitan, menuturkan, ajang ini merupakan momentum yang tepat untuk memasarkan dan melakukan promosi. “Selain itu juga menambah waawasan bisnis lewat perdagangan,” tuturnya.
Tak hanya itu, pameran ini juga sebagai ajang apresiasi masyarakat terhadap hasil karya kreatif dan inovatif putra bangsa di bidang kerajinan dan busana, sehingga mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri. Di sisi lain juga untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif sebagai salah satu pilar ekonomi bangsa.• EGHA