Banyuasin – General Manager Refinery Unit III, Edy Prabowo didampingi Bupati Banyuasin, H. Amiruddin Inoed, menutup tiga program Corporate Social Responsibilty (CSR) RU III di Kampung Sambirejo, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Kamis (3/01).
Acara penutupan ditandai pemukulan gong oleh Bupati Banyuasin, Amiruddin Inoed dan pelepasan tanda peserta pelatihan oleh GM RU III, Edy Prabowo. Turut hadir pada acara tersebut Rektor Universitas Sriwijaya diwakili Purek IV, Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr, Tim Manajemen RU III, Unsur Muspika Banyuasin I, segenap para peserta pelatihan dan undangan.
Edy Prabowo dalam sambutannya mengatakan, Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan bisnis inti bidang energi, yang memiliki tanggungjawab sosial kepada masyarakat di sekitar melalui program CSR.
Dikatakan GM, ada empat pilar program CSR yang perlu difokuskan, antara lain, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dari hasil pengamatan dan survey ke lapangan, kampung Sambirejo merupakan salah satu sentra ternak sapi yang berhasil dari ketersediaan sapi yang tak pernah putus.
“Kami menggandeng Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unsri untuk bersama-sama mengoptimalkan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Tahun 2011 kami melakukan inisiasi program pengembangan energi alternatif melalui pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas,”papar Edy. Selama program berjalan, hasil pembangunan instalasi energi alternatif sebanyak 24 buah, berdampak positif pada penurunan konsumsi gas LPG 3 kg. “Sebelum ada biogas, dalam 1 keluarga rata-rata menggunakan 3-4 kg tabung gas per bulannya, namun setelah menggunakan biogas hanya 1 tabung gas 3 kg yang disiapkan oleh keluarga masing-masing,”jelas Edy.
Selanjutnya GM mengatakan, siklus program yang telah dilakukan tidak hanya sampai biogas semata. Hamparan lahan rumah tangga rasanya sayang kalau dibiarkan terbengkalai tanpa dimanfaatkan. Oleh sebab itu dilakukan juga pengembangan program pemanfaatan lahan rumah tangga untuk tanaman kebutuhan sehari-hari seperti cabai, terong, sawi dll. Serta tanaman buah seperti lengkeng dan sawo dengan harapan kebutuhan rumah tangga mulai dapat dipenuhi dari lahan sendiri serta pupuk organiknya dari sisa-sisa biogas.
“Kami juga membekali pengetahuan kepada para ibu rumah tangga melalui pelatihan tata boga dengan memanfaatkan bahan baku singkong dan daun-daunnya. Aneka makanan bergizi dan variatif sudah bisa diproduksi oleh ibu-ibu di wilayah kampung Sambirejo ini seperti nugget dan sambalnya, dendeng, wajik serta keripik daun singkong,” tambah GM.
GM berharap dari hasil produksi ini tidak hanya dikonsumsi oleh keluarga masing-masing, tetapi menjadi sumber penghasilan tambahan keluarga dengan menjualnya ke pasaran. Dalam hal ini LPM Unsri bersedia menampung hasil produksi melalui outlet yang berada di salah satu departemen store di Palembang dan ini sebuah langkah yang baik tentunya bagi perkembangan kreatifitas masyarakat.
Lebih lanjut GM mengatakan, apa yan telah dilakukukan ini memang masih terbilang langkah kecil bagi masyarakat, namun melalui langkah kecil inilah sesuatu yang sangat besar dapat diraih dimasa mendatang.
“Kami membutuhkan komitmen yang kuat dari masyarakat untuk terus maju dan berkembang demi perbaikan kualitas hidup keluarga masing-masing dan kami juga perlu dukungan moril dan spritual dari seluruh stokeholder, seperti pemerintah, institusi pendidikan, serta elemen masyarakat lainnya agar kami dapat terus memberikan stimulan bagi masyarakat untuk maju,” demikian harap GM.
Bupati Banyuasin, Amiruddin Inoed dalam sambutannya, mengucapkan selamat dan terima kasih atas terlaksananya kegiatan CSR Pertamina RU III yang menggandeng LPM Unsri di Kampung Sambirejo. “Kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif dalam mendorong masyarakat mandiri dan sejahtera,”jelas Amiruddin. Ia berharap agar Dinas Pertanian dan Pemerintah Kecamatan Banyuasin I mengadopsi program ini untuk ditularkan ke daerah lain yang sama dengan kampung Sambirejo.
Sementara itu Pembantu Rektor IV Unsri, DR Ir. A. Muslim, M.Agr mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pertamina RU III yang telah mempercayakan kegiatan program CSR kepada LPM Unsri. Kalau dilihat kegiatan yang dirancang ini begitu baik sesuai dengan moto lingkungan. Dengan dibuatnya biogas, masyarakat yang kurang mampu bisa meningkatkan energi terbarukan dan bisa mengurangi beban pemerintah yang begitu beratnya menyediakan BBM bersubsidi.
A. Muslim yakin kalau langkah ini dilakukan dengan skala besar dan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, swasta beban pemerintah menyediakan BBM bersubsidi sangat berkurang. “Hasil dari biogas ini bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik, yang selama ini dianggap enteng, malas untuk memanfaatkannya, padahal seadainya pupuk organik ini kita manfaatkan, kita tidak perlu lagi membeli pupuk, tinggal menambahkan sekitar 25% pupuk sintetisnya dan ini betul-betul membantu proses ongkos produksi pertanian,” ungkapnya.
Acara penutupan diisi demo memasak telor dengan menggunakan biogas oleh Bupati Banyuasin, Amiruddin Inoed dan GM RU III, Edy Prabowo serta lomba tata boga dengan bahan baku singkong yang diikuti oleh ibu-ibu peserta pelatihan tata boga.