MEDAN - Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Sobat Bumi Indonesia Regional Medan menyelenggarakan program cinta lingkungan berjudul Halo Sob pada Minggu, 20 April 2014 pagi di Lapangan Merdeka, Medan.
Kegiatan yang dikoordinir oleh organisasi independen yang dibentuk oleh penerima Beasiswa Sobat Bumi Pertamina dimulai dari aksi long march dari Bundaran SIB ke Lapangan Merdeka, Medan. Kemudian dilanjutkan dengan aksi theatrical, pembacaan puisi, penggalangan tanda tangan peduli lingkungan, dan pemberian pohon kepada warga yang beraktivitas di Lapangan Merdeka.
“Aksi ini dilaksanakan secara serentak oleh Sobat Bumi Indonesia dari Aceh sampai Papua,” ungkap Koordinator Organisasi Sobat Bumi Indonesia Regional Medan, Apriandi Syahputra.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa semester 6 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut menyebutkan, pihaknya menyediakan 50 pohon Rambutan, durian, dan mahoni yang akan diberikan kepada warga. Warga yang menukarkan sampah sebanyak satu kantong plastik akan mendapatkan satu buah pohon. “Tujuan kami adalah mengajak mayarakat mencintai lingkungan,” lanjutnya.
Disebutkan oleh Apriandi bahwasanya dirinya membentuk organisasi Sobat Bumi Indonesia yang tidak hanya berisi penerima Beasiswa Sobat Bumi Pertamina saja tetapi juga relawan Sobat Bumi dari mahasiswa USU.
“Total relawan Sobat Bumo berjumlah 70 orang. Relawan yang ikut berpartisipasi pada kegiatan kali ini sekitar 40 orang,” tambahnya.
Customer Relation Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, Brasto Galih Nugroho menyebutkan, sejak 2011 CSR Pertamina melalui Pertamina Foundation (PF) telah menggulirkan Beasiswa Sobat Bumi.
“Setiap tahunnya kami memilih sekitar 10 mahasiswa semester 5 di setiap universitas pilihan untuk mendapatkan beasiswa. Untuk di Medan, kampus yang terpilih adalah USU. Seleksi dilakukan oleh pihak PF, MOR I, dan USU,” ujarnya.
Brasto menyebutkan bahwa Beasiswa Sobat Bumi diberikan kepada mahasiswa semester 5 sampai dirinya lulus (maksimal semester 8).
“Pihak Pertamina akan membayarkan uang kuliah mereka langsung kepada universitas. Selain itu, mereka mendapatkan uang saku sebesar Rp 500 ribu setiap bulannya dari Pertamina,” lanjutnya.
Brasto menjelaskan, kriteria seleksi penerima Beasiswa Sobat Bumi adalah prestasi akademik, pengalaman organisasi, kepemimpinan, ide dan kreasi di bidang lingkungan, dan diutamakan dari kalangan tidak mampu.
“Mereka bukan hanya mendapatkan beasiswa semata. Namun mereka diharuskan membuat program yang mengajak masyarakat cinta lingkungan. Jadi, mereka bertindak selaku duta lingkungan dan duta Pertamina,” tambahnya.
Tary (32), salah satu pengunjung, menyatakan senang melihat program ini.“Hebat ya mahasiswa binaan Pertamina bisa melakukan hal ini, ujarnya.•MORI