Bojonegoro - Sebanyak 483 pemuda sekitar proyek pengembangan Unitisasi Lapangan Gas Jambaran - Tiung Biru (J-TB) mengikuti seleksi pelatihan sertifikasi migas yang dipusatkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (25/1/2015).
Mereka mengikuti serangkaian tes agar dapat mengikuti pelatihan sertifikasi di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Migas Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Pelatihan sertifikasi ini dilaksanakan operator Unitisasi Gas J-TB, Pertamina Ekplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) bekerja sama dengan Dinas Tenaga kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro dan Pusdiklat Migas Cepu.
Public & Government Affairs Manager PEPC, Abdul Malik, mengatakan, tes seleksi ini dilakukan untuk menjaring 175 peserta terbaik.
“Dari 175 peserta yang lolos nanti akan diberikan pelatihan sertifikasi Migas di Pusdiklat Migas Cepu. Tentunya sesuai dengan empat jenis pelatihan yang diminatinya,” kata Abdul Malik di sela-sela melihat tes seleksi di SMKN Purwosari, Minggu (25/1/2015). Empat jenis pelatihan sertifikasi yang diberikan adalah Pipe Fitter, Operator TMC atau crane mobil, Rigger dan Scaffolding.
Kepala Disnakertransos Bojonegoro, Adie Witjaksono, menambahkan peserta yang mengikuti tes seleksi ini adalah pemuda dari desa-desa di lima Kecamatan, yaitu Kecamatan Ngasem, Kalitidu, Gayam, Purwosari dan Tambakrejo.
Adie Witjaksono menjelaskan, sebelum seleksi dilakukan para peserta diberikan pemahaman bahwa pelatihan yang dilakukan ini bukan perekrutan tenaga kerja, tetapi untuk meningkatkan keterampilan. “Biar tidak disalahartikan,” tegas mantan Camat Margomulyo itu.
Senada dengan Kepala Disnakertransos Bojonegoro, Public & Government Affairs Manager PEPC, Abdul Malik menegaskan, pelatihan sertifikasi kepada pemuda lokal sekitar Lapangan Unitisasi Gas Jambaran – Tiung Biru (J-TB) bukan merupakan perekrutan tenaga kerja. “Jadi perlu dipahami, program ini untuk meningkatkan keterampilan masyarakat agar memiliki daya saing dalam mencari pekerjaan,” kata Abdul Malik.
Ia menjelaskan, PEPC berkolaborasi dengan Pusdiklat Migas, karena lembaga ini yang punya kompetensi di bidang sertifikasi.•PEPC