JAKARTA - Pulau Tidung, salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu, sudah dikenal sebagai salah satu tempat wisata bahari. Pesona alamnya menjadi magnet bagi penggemar wisata laut untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti snorkeling, diving, atau sekedar berjalan di pinggir pantai menikmati pasir putih dan keragaman hayati di sekitarnya.
Siapa sangka, keindahan Pulau Tidung ini juga menarik minat Elang Bondol, salah satu hewan yang sering terlihat mengitari pulau. Sebagai spesies burung pemangsa, Elang Bondol ini mengincar hewan kecil seperti serangga, ikan, kepiting dan biota laut lainnya, namun relatif aman untuk habitat manusia.
Melihat pentingnya pulau ini, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III melakukan pelestarian mangrove dan terumbu karang untuk memperkaya keragaman hayati di Pulau Tidung. Pada kegiatan tersebut, Pertamina menggandeng perwakilan Duta Sahabat SEMATA (Save Maskot Jakarta) Pertamina, Karang Taruna Pulau Tidung, serta Kelurahan Pulau Tidung.
“Keberadaan mangrove dan terumbu karang sangat penting dalam rangka menjaga ekosistem rantai makanan Elang Bondol. Karena itu, kami bersama Sahabat SEMATA, serta masyarakat melakukan kampanye untuk meningkatkan kepedulian pada ekosistem,” jelas Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan.
Elang Bondol menjadi salah satu obyek pengembangan hayati Pertamina. Hal ini karena Elang Bondol, merupakan maskot DKI Jakarta yang berarti penting untuk dijaga keberlangsungannya. Saat ini, Elang Bondol telah menjadi hewan endemik yang dilindungi UU No.5 Tahun 1990 dan diatur dalam PP No.106 Tahun 2018. Selain itu, International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkan statusnya sebagai Least Concern (rentan kepunahan).
“Sejak tahun 2016, Pertamina bekerja sama dengan Jakarta Animal Aids Network (JAAN) untuk melestarikan Elang Bondol. Selain sebagai simbol DKI Jakarta, kami meyakini elang ini memiliki posisi yang penting pada rantai makanan,” jelas Eko.
Ana Askuri Ketua Karang Taruna Pulau Tidung mengapresiasi upaya Pertamina, terlebih dengan menggandeng generasi muda yang berasal dari wilayah Pulau Tidung sendiri.
“Banyak anak muda potensial yang mau bergerak dan peduli pada kelangsungan ekosistem, terutama habitat Elang Bondol sebagai maskot Jakarta. Sebagai generasi penerus, kami berkomitmen untuk menjaga keragaman hayati tersebut sebaik-baiknya,” jelasnya.
Selain penanaman mangrove dan terumbu karang, Pertamina berencana mengembangkan potensi wisata Pulau Tidung, dengan membuat media edukasi mengenai Elang Bondol. Media edukasi itu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama wisatawan yang berkunjung di Pulau Tidung, mengenai keberadaan Elang Bondol serta keunikannya sebagai hewan yang perlu dilestarikan.
“Dengan menjaga habitat Elang Bondol, kami berharap masyarakat bisa melihat secara langsung keberadaan Elang Bondol. Terutama bagi masyarakat Jakarta, sehingga akan menimbulkan kebanggaan pada maskot ibukota ini,” tutup Eko. *MOR III/HM