DUMAI - PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Dumai kembali hadir dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) khususnya di wilayah Ring I Kilang Dumai. Kali ini, Pertamina RU II salurkan bantuan berupa pembangunan fasilitas penerangan jalan yang tersebar di 18 titik di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur. Selain itu, RU II juga memberikan bantuan normalisasi parit agar kelurahan tersebut terbebas dari bencana banjir.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilaksanakan di Kantor Lurah Tanjung Palas, Rabu (16/01).
Unit Manager Comm., Relations & CSR Pertamina RU II Muslim Dharmawan menyatakan program ini dilaksanakan berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan antara Pertamina, Lurah Tanjung Palas dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tanjung Palas.
"Program pembangunan fasilitas penerangan ini dilaksanakan di 18 titik yang terletak di 3 ruas jalan yang cukup strategis di Tanjung Palas yaitu Jalan Bandes, Jalan Budi dan Jalan Parit Taman," ujar Muslim.
Hingga medio Januari 2019 ini progres program berada pada pemasangan kabel di seluruh titik. Selanjutnya akan dilaksanakan instalasi lampu jalan yang akan dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman yang memiliki sertifikasi khusus untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Ditargetkan penerangan ini dapat dinikmati masyarakat pada Februari 2019.
"Dengan aktivitas warga yang semakin tinggi bahkan hingga malam hari, bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nasyarakat Tanjung Palas yang masih beraktivitas hingga malam hari. Selain itu, dengan kondisi jalan yang lebih terang, diharapkan pula dapat menimbulkan multiplier effect seperti usaha kuliner di lokasi tersebut," imbuh Muslim.
Terkait pelaksanaan program normalisasi parit, Ketua LPMK Tanjung Palas Suhanto menyatakan normalisasi parit yang dijalankan bersama Pertamina mencakup 3.400 meter parit yang berlokasi di Jalan Siliwangi dan Jalan Arifin Ahmad. Ia menambahkan program ini mulai dijalankan dan selesai di bulan Desember dan dikelola secara swadaya oleh LPMK melibatkan masyarakat penerima manfaat.
"Sebelum adanya normalisasi parit, keluhan warga sekitar adalah banjir yang terjadi saat musim hujan tiba. Semoga dengan perbaikan ini masyarakat tidak lagi diresahkan oleh banjir," pungkas Suhanto.*RU II