JAKARTA – Pertamina kembali membuktikan komitmennya terhadap lingkungan hidup. Dengan menampilkan program unggulan Menabung 100 Juta Pohon, Pertamina membagikan sejumlah bibit pohon kepada pengunjung yang datang pada acara IndoGreen Forestry Expo 2014 yang diselenggarakan di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (11/4).
Binu Bowo Ispramito, selaku Senior Supervisor Environment CSR Pertamina, menuturkan pemberian bibit pohon sebagai souvenir untuk pengunjung pameran dimaksudkan agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan. Terdapat lima varietas bibit pohon yang dibagikan, yaitu Kelengkeng, Mangga, Rambutan, Jambu Biji, dan Sawo.
Beberapa program ramah lingkungan kerap diwujudkan oleh Pertamina lewat teknologi terbarukan. Salah satunya, melalui penggunaan pembangkit tenaga listrik tenaga surya yang dilakukan oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Kamojang, Garut. Selanjutnya, pembangkit listrik tenaga sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Bahkan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan sangat antusias dan bangga saat mengunjungi stand Pertamina. Pasalnya, Pertamina telah berkontribusi besar dalam membantu program pemerintah. “Tanpa Pertamina, tidak bisa hijau juga kita,” pungkas dia.
Menurut Hasan, pameran kehutanan ini bertujuan untuk menyosialisasikan program cinta lingkungan sebagai komitmen nyata pemerintah dan pihak swasta dalam melaksanakan pembangunan hutan secara berkelanjutan.
IndoGreen Forestry Expo merupakan pameran kehutanan yang menunjukkan potensi-potensi pada sektor kehutanan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian hutan. Sebanyak 182 peserta pameran, turut berpartisipasi menampilkan produk dan jasa kehutanan ramah lingkungan. Para peserta pameran di antaranya Dinas Kehutanan Provinsi, Kabupaten/Kota, UPT Kementerian Kehutanan dan perusahaan swasta yang bergerak di bidang teknologi dan kehutanan.
Pameran yang menjadi agenda tahunan Kementerian Kehutanan diselenggarakan sebagai upaya sinergi kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan pembangunan ekonomi. Selama empat hari, ajang ini menjadi media promosi dalam meningkatkan minat investasi, konservasi, rehabilitasi, reboisasi, dan reklamasi kawasan hutan.•EGHA