JAKARTA- Pertamina Foundation deklarasikan Sobat Bumi yang diadakan pada acara puncak Festival Sobat Bumi di Parkir Selatan Senayan, (7/12). Kegiatan tersebut dihadiri Vice President Investor Relations Pertamina Achmad Herry, para pemrakarsa dari Pertamina Foundation, wakil-wakil dari instansi pemerintah, komunitas dan para aktivis.
Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nurlina Pramono menjelaskan, Sobat Bumi merupakan program dari Pertamina Foundation yang menemani sekolah-sekolah yang cinta dan peduli dengan bumi selama 3 tahun. Sekolah-sekolah Sobat Bumi ini sekarang tersebar di 8 provinsi. Tahun ini program periode pertama akan berakhir untuk pindah ke kabupaten/kota dan provinsi lain.
Sekolah-sekolah tersebut dari tingkatan SD, SMP dan SMA/SMK. Sementara di perguruan tinggi , ada sekitar 700 mahasiswa yang tersebar di 49 universitas, tergabung dalam komunitas Sobat Bumi Indonesia. Di tingkat S2 dan S3, diberikan Anugerah Riset untuk riset yang berorientasikan pada solusi yang bisa diaplikasikan.
Nina Nurlina juga mengungkapkan kemajuan Program Menabung 100 Juta Pohon yang telah hadir di 3.336 desa yang melibatkan 581 relawan, 40.000-an petani dan 9.000-an kebun. “Artinya, di setiap kebun yang ada pohonnya dari Sobat Bumi, kita sebut Kebun Sobat Bumi atau lot,” tegas Nina.
Selama 3 tahun pula begitu banyak terdapat kesulitan dan kendala, yang semuanya dituangkan dalam buku “Dapur Sobat Bumi”. Kenapa disebut ‘dapur’? “Orang melihat hidangannya enak sekali. Tetapi di dapur, kita punya banyak cerita,” tutur Nina. Karena itu, dalam acara tersebut juga di-launching buku “Dapur Sobat Bumi”.
Sementara Jr. Officer Administration & Reporting CSR Pertamina Edward Manaor Siahaan menjelaskan, CSR pun hadir mendukung Festival Sobat Bumi dengan para mitra binaan, yang dibina melalui Program Pertamina Sehati, Program Desa Binaan Pertamina, Program OSN, Program Menabung 100 Juta Pohon.
Dengan mengikuti acara ini, diharapkan program-program CSR akan semakin dikenal masyarakat. “Artinya tidak sekadar tahu saja, tetapi memberikan manfaat bagi para pengunjung,” kata Edu.
Festival Sobat BumI diawali dengan kegiatan fun walk dari kawasan patung Sudirman, Dukuh Atas, dan dimeriahkan oleh berbagai hiburan seperti senam aerobic, senam ritmix, freestyle dance, serta band Andra and The Backbone.
Salah satu peserta Festival Sobat Bumi adalah Lembaga Pendidikan Seni Nusantara (LPSN) yang beralamat di Bogor. LPSN berhasil memperoleh Anugerah Riset Sobat Bumi 2014 untuk risetnya yang mencoba memberdayakan bambu sebagai alat musik. Takhsinul Khuluq menjelaskan, bambu banyak terdapat di seluruh Indonesia, dan digunakan sebagai bahan dasar alat musik perkusi. Kini ia mencoba menjadikan bambu sebagai alat musik dawai.
Dana riset dari Pertamina Foundation dipergunakan untuk melakukan riset sampai akhir Maret 2015 dan membuat ensambel music keroncong dari bambu. Baru setelah itu mereka memikirkan untuk masuk ke produksi massal.•URIP