BANDUNG—Buah Maja sebagai Bahan Bakar Nabati (Bakarti) masih belum banyak diketahui orang. Padahal, potensi pengembangan buah ini sangat besar di Indonesia. Setelah sukses dikembangkan oleh siswa-siswa SMAN 5 Denpasar Bali dan SMPN 1 Kedamean Gresik, kini buah Maja akan dikembangkan di Bandung.
Deklarasi Bakarti di Kota Bandung dilakukan Minggu (30/3) oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil bersama masyarakat Bandung saat car free day. Hadir pula perwakilan dari Pertamina Foundation selaku pendukung pengembangan Bakarti melalui program Sekolah Sobat Bumi, yakni Wakil Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Wahyudin Akbar serta Direktur Pendidikan Ahmad Rizali. Turut pula tokoh sekaligus pengusaha Bandung Perry Tristianto.
Ridwan mengatakan, Bandung selalu terbuka untuk menerima hal-hal yang inovatif termasuk pengembangan buah Maja sebagai bahan bakar nabati. Apalagi, jika hal ini dikembangkan secara serius, dan didukung oleh peran swasta maka bukan mustahil Bandung nantinya menjadi pelopor dalam gerakan energi ramah lingkungan.
Sebelumnya, Kota Bandung juga telah mendeklarasikan menjadi ecotransport city. Pendeklarasian dan pengembangan komunitas sepeda untuk sekolah dilakukan di SMPN 7 Bandung. Program ini juga menjadi bagian lain dari program Sekolah Sobat Bumi.
Sementara itu Wahyudin mengatakan, bakarti yang telah dikembangkan oleh siswa-siswa SMAN 5 Denpasar dan juga SMPN 1 Kedamean Gresik sebenarnya hanya memanfaatkan ketersediaan buah Maja yang banyak dan tidak termakan.
“Potensi tersebut yang kemudian didorong untuk dikembangkan oleh siswa-siswa ini. Daripada membusuk,” tandas Wahyudin.
Untuk itu ia berharap, dengan potensi buah maja yang ada di sekitar Bandung dan kawasan Jawa Barat pada umumnya, bakarti dari buah maja diharapkan dapat berkembang dan menjadi energi alternatif. Dengan demikian menjadikan Bandung sebagai pelopor dalam hal pengembangan energi alternatif.
Hal senada diutarakan Ahmad Rizali. Bandung sebagai salah satu kota kuliner terbesar di Indonesia sangat berpotensi untuk mengembangkan bakarti dari buah Maja. Apalagi, buah maja termasuk tumbuhan yang dapat hidup dalam kondisi ekstrim sehingga memungkinkan pohon Maja tumbuh di wilayah Indonesia manapun.
“Kalau siswa SMAN 5 Denpasar menawarkannya sebagai energy alternative untuk pengrajin kriya. Kalau siswa SMPN 1 Gresik mereka akan menawarkannya ke para pembatik. Kalau di sini barangkali kuliner, tentu saja dalam skala terbatas dulu,” tegas Ahmad.•PF