JAKARTA – Sejatinya, pembinaan sepak bola usia muda wajib dilakukan dalam meningkatkan prestasi menuju tingkat profesiol. Agar bibit-bibit muda sepak bola memiliki pengalaman dalam bertanding, dibutuhkan wadah dalam menguji kemampuan di lapangan. Akan tetapi, belakangan ajang unjuk bakat bagi generasi penerus sepak bola masih sangat minim.
Guna menjawab persoalan itu, Pertamina Foundation meluncurkan Pertamina League U18 di Kantor Pertamina Foundation, Jalan Simprug, pada Sabtu (18/10). Liga bagi para pemain usia 17 dan 18 tahun ini, sebagai bentuk berkesinambungan dari Liga U16 agar para pemain yang lebih senior senantiasa menambah pengalaman dalam bertanding.
Sebagai pengelola sekolah sepak bola Pertamina Soccer School, Pertamina Foundation bekerja sama dengan klub sepak bola kelas dunia AC Milan, kerap mengadakan liga sepak bola untuk mengasah kemampuan para pemain muda sepak bola.
Selain memberikan wadah pertandingan sepak bola bagi usia 16 tahun, Direktur Pertamina Soccer School, Hadi Rahmaddani, menuturkan, ajang ini adalah salah satu jenjang dari pembinaan yang telah dilakukan Pertamina. “Paling tidak ini merupakan salah satu jembatan untuk menuju sepak bola professional,” tuturnya.
Sebanyak 12 klub sepak bola bakal bertanding di Pertamina League U18 tahun ini, dimana satu musim pertandingan terdiri dari 22 pekan. Dengan begitu keseluruhan terdapat 264 pertandingan. Tak hanya itu, ajang pemilihan bakat usia dini ini juga dilengkapi dengan kegiatan workshop hingga coaching clinic. “Namun, untuk sementara ini kami hanya mampu mengakomodasi wilayah Jabodetabek saja. Padahal, rekomendasi FIFA itu minimal 20 tim yang terlibat,” ungkap Hadi.
Hadi juga mengimbau, kepada berbagai pihak yang memiliki andil membina sepak bola bisa bersama-sama dan bersinergi memberikan pengaruh yang baik. Lewat motto Pertamina Foundation yaitu belajar, berbagi, dan bergerak bersama. Komitmen tersebut diakuinya mampu untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara.
Pada kesempatan itu, Asisten Deputi III Sentra Olahraga Menpora, Raden Isnanta, menambahkan, untuk meniti pembinaan yang benar dan mental siap berkompetisi, kualitas bertanding juga harus dijaga. Kemajuan yang dapat dilihat adalah kematangan bertanding, strategi, keterampilan aktualitas dan teknis.
Dengan begitu, usia pembentukan pun harus dipersiapkan sedemikian rupa dengan jadwal pertandingan, agar mampu menumbuhkan atlet-atlet berkualitas. “Kami berharap periode pertandingan juga dijaga. Dan yang terpenting harus bisa menciptakan edukasi, jangan sampai mental pemain muda terganggu karena wasit atau hal-hal yang mengganggu konsentrasi mereka,” ujar Isnanta.•EGHA