Jakarta – Pertamina menyelenggarakan nonton bareng film Kita Vs Korupsi di di Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina, Rabu (31/10). Sebagai perusahaan yang menjujung tinggi good corporate governance, Pertamina merasa memiliki tanggung jawab untuk mewabahkan kampanye anti korupsi di masyarakat luas, khususnya kawula muda dengan cara yang tidak membosankan.
“Kami mengharapkan masalah budaya anti korupsi bisa tertanam pada diri kita masing-masing , di masyarakat luas, mulai dari generasi muda, terutama bagi pekerja internal Pertamina,”kata Manager CompliancePertamina, Mindaryoko, yang hadir dan membuka cara tersebut.
Dikatakan juga oleh Mindaryoko bahwa khususnya di Pertamina, hal ini bertautan dengan program yang digulirkan untuk mencegah korupsi di lingkungan perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan salah satu dari enam tata nilai perusahaan yang menjadi pedoman seluruh pekerja, yaitu Clean.
“Pertamina selalu menjunjung tinggi kepercayaan, integritas dan harus transparan. Contohnya, kami sudah memberlakukan compliance online, dimana compliance itu berfungsi untuk memantau kepatuhan pekerja,”imbuhnya.
Sementara itu, Deputy Rector for Cooperation and Bussiness Development Universitas Paramadina, Wijayanto mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Pertamina ini selayaknya mendapat apresiasi, karena mencegah korupsi, memahamkan anak muda, lewat budaya, dan cara-cara yang tidak membosankan.
“Banyak film seperti ini tetapi jarang yang secara estetis, enak dilihat, ceritanya menarik. Banyak film tentang korupsi tapi sangat kental dengan penyuluhanya, jadi saya pikir dalam konteks ini Pertamina harus melanjutkan upaya seperti ini,”ungkap Wijayanto disela-sela pertunjukan.
Acara pemutaran film digelar dua sesi, pada sesi pertama diikuti oleh para mahasiswa jurusan Hubungan Internasional yang tengah mengikuti mata kuliah anti korupsi, dan sesi kedua yang dapat diikuti oleh umum. Para peserta nampak sangat antusias, bahkan sebelum acara dimulai mereka nampak sudah memadati ruang pertunjukan.
Salah satu peserta yang hadir, Luti, menuturkan bahwa setelah menyimak film tersebut, dirinya menjadi sadar bahwa korupsi itu bisa dipicu dari hal kecil dan laten. “Setelah menonton film “Kita vs Korupsi,” saya menjadi sadar bahwa korupsi bukan hanya yang dilakukan koruptor, korupsi duit bermilyar-milyar. Tetapi datang telat ke kampus saja, itu sudah merupakan korupsi waktu,” imbuh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi tersebut.