JAKARTA – Corporate Secretary Pertamina Nursatyo Argo dan Asisten Teritorial TNI AD Mayjen TNI Bachtiar menandatangani kesepakatan kerja sama pelaksanaan bakti sosial di daerah-daerah perbatasan, pada Jumat (26/4) di Jakarta.
Rencananya kegiatan bakti sosial tersebut akan dilaksanakan di 96 lokasi yang tersebar dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua, yang meliputi daerah perbatasan, daerah pasca konflik, dan daerah tertinggal. Kegiatan ini akan melibatkan tiga fungsi, CSR Pertamina, SME SR & PP Pertamina dan Pertamina Foundation.
Di bidang pendidikan bantuan yang disalurkan berupa buku-buku perpustakaan di 96 lokasi yang dilaksanakan oleh CSR, bantuan perlengkapan PAUD dilaksanakan oleh SME SR & PP (PKBL). Sedangkan beasiswa di provinsi Papua dilaksanakan oleh Pertamina Foundation dengan menggunakan dana CSR.
Di bidang kesehatan, pengadaan bangunan Poskesdes di 15 lokasi dilakukan oleh SME SR & PP, peralatan kesehatan untuk mengisi Poskesdes di 15 lokasi dilaksanakan oleh CSR. Pengadaan ambulans di 15 lokasi (SME SR & PP), dan bakti sosial berupa operasi katarak, hernia, dan bibir sumbing di 10 lokasi (SME SR & PP). Di bidang lingkungan, akan dilakukan penananaman 20 juta pohon yang dikomandoi oleh Pertamina Foundation dengan aliran dana dari SME SR & PP.
Corporate Secretary Pertamina Nursatyo Argo sangat mengapresiasi terhadap kerja sama ini. Penghormatan dan kepercayaan setinggi-tingginya diberikan Pertamina atas kontribusi TNI dengan tetap mengedepankan profesionalisme.
Argo berharap, tujuan program ini untuk menyejahterakan masyarakat dapat tercapai. Tidak hanya di sekitar daerah operasi Pertamina, namun juga ke daerah-daerah perbatasan, terpencil dan tertinggal lainnya.
Terkait dengan itu, Asisten Teritorial TNI AD Mayjen TNI Bachtiar menyatakan keseriusan pihaknya untuk membantu Pertamina. Ia mengakui, pengawasan yang sangat ketat sangat diperlukan, selain sinergi kedua belah pihak. “Saya siap menanggung risiko jabatan dicopot jika kami tidak serius. Kami ingin dicintai oleh rakyat. Kita ibarat ikan dan air, harus menyatu. Kami tidak akan besar kalau tidak menyatu,” ungkap Bachtiar.
Penandatanganan ini merupakan follow up dari nota kesepahaman yang sebelumnya ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dan KASAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Markas Besar TNI Angkatan Darat, akhir Februari lalu. Nota kesepahaman tersebut berisi tentang kerja sama dalam menyalurkan bantuan Pertamina senilai Rp 68,610 miliar untuk daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan pasca konflik. (SHA)