TUBAN, JAWA TIMUR - Tidak dapat dipungkiri permasalahan stunting masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius di Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia 2022 dari Kementerian Kesehatan RI, angka stunting di Kabupaten Tuban, Jaea Timur tercatat mencapai 24,9%, di atas rata-rata angka stunting nasional dan Provinsi Jawa Timur. Menghadapi hal tersebut Pemerintah Tuban sendiri mencanangkan penurunan angka stunting secara bertahap yang tentu saja memerlukan dukungan dan sinergi seluruh pihak terkait untuk memastikan terpenuhinya target tersebut.
Karena itu, di momen Hari Kartini, PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP) bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Tuban menginisasi Program Cantik di Hati (Cara PRPP Ikut Mengembangkan Masyarakat Sehat Sejati) dalam bentuk Seminar Kesehatan Pencegahan Stunting sebagai upaya peningkatan kapasitas masyarakat, khususnya perempuan di desa sekitar area Proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, sekaligus upaya mendukung Pemerintah Kabupaten Tuban dalam penurunan angka stunting.
Pada kegiatan kali ini, tim Persagi menyampaikan pentingnya asupan makanan bergizi bagi anak-anak dengan menggunakan bahan makanan yang tersedia di lingkungan sekitar masyarakat serta praktik membuat makanan bergizi serta menarik selera anak-anak. Selain itu PRPP juga turut mendistribusikan paket bahan makanan sehat kepada seluruh peserta agar materi pelatihan ini dapat dipraktikkan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan keluarga.
Desa Mentoso di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban mendapatkan kesempatan pertama mengimplementasi program ini yang diselenggarakan, pada Senin, 29 April 2024. Bertempat di Balai Desa Mentoso, 77 peserta antusias menyimak materi yang dipaparkan.
“Perempuan adalah pembawa peradaban, maksudnya yaitu pembentukan peradaban manusia dimulai dari ibu karena pendidikan pertama anak-anak berasal dari ibu,” ujar Yuli Witantra dari Corporate Affairs PRPP dalam sambutannya yang menyitir salah satu kutipan R.A Kartini.
Yuli menjelaskan, penting sekali bagi perempuan atau ibu memiliki pengetahuan yang luas karena dari ibulah pendidikan pertama yang membentuk peradaban manusia dan akan berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara.
“Setelah acara di Mentoso ini, kami juga akan menyelenggarakan kegiatan serupa di desa sekitar area Proyek GRR Tuban lain, baik di Wadung, Sumurgeneng, Rawasan, Beji, maupun Kaliuntu. Tentunya kami juga berkomitmen untuk dapat terus menyelenggarakan program peningkatan kesehatan masyarakat lainnya di masa mendatang," tutup Yuli.
Selain dihadiri oleh kaum perempuan warga Desa Mentoso dan perangkat Desa Mentoso, kegiatan ini juga dihadiri oleh Esti Surahmi, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Bencana (P2KB) Kabupaten Tuban serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan, antara lain Camat Jenu, Yoeliani Endang Poerwati, Kapolsek Jenu, Iptu Wakhid Nurcahyo.
Camat Jenu, Yoeliani Endang Poerwati mengapresiasi inisiasi program ini yang dinilai sejalan dengan program Kecamatan Jenu dalam penanganan stunting. Berbagai upaya telah dilakukan antara lain tim percepatan penanganan stunting serta pelayanan satu atap antara Puskesmas Jenu dan KUA terkait edukasi kesehatan terhadap warga yang akan menikah.
Program Cantik di Hati ini, terang Yoeliani, merupakan wujud perhatian dan penyemangat kepada para ibu untuk dapat menjalankan peran, tugas, dan fungsi sebagai ibu seutuhnya dalam keluarga.
Hal senada disampaikan oleh Esti Surahmi, Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban. “Program Cantik di Hati merupakan program yang baik di mana inovasi ini membuat semuanya terbuka. Banyak hal yang harus kita perhatikan terkait kesehatan masyarakat, meskipun penanganan stunting tetap menjadi prioritas.” terang Esti.
Pelaksanaan seminar kesehatan ini merupakan salah satu wujud komitmen dukungan perusahaan dalam implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) khususnya terkait TPB nomor 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera.*SHR&P-PPRP