LUBUK KERTANG - Sebagai komitmen PT Pertamina EP terhadap pengembangan Ekowisata Mangrove Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, melalui Asset 1 Pangkalan Susu Field menyebarkan sekitar 16.000 benur udang windu di area Ekowisata Mangrove Lubuk Kertang, Jumat (22/2/2019).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR Pertamina EP Pangkalan Susu Field yang merupakan kesinambungan dari program yang telah dilakukan di area tersebut. Sebelumnya, Pertamina EP Pangkalan Susu Field melakukan penanaman dan perawatan mangrove, pembangunan fasilititas pendukung di area ekowisata berupa tracking, petunjuk arah, Graha Mangrove, serta penataan warung souvenir dan makanan.
Penyebaran benur udang windu dilakukan oleh Pangkalan Susu Field Manager Gondo Irawan, Kepala Desa Lubuk Kertang Zul Ihsan beserta Ketua Kelompok Mekar sebagai pengelola hutan mangrove, dengan disaksikan oleh manajemen Pangkalan Susu Field, Perangkat Desa Lubuk Kertang, dan kelompok pembibitan udang windu Bahagia Windu.
“Sudah menjadi komitmen Pertamina EP untuk ikut mengembangkan potensi daerah dan kearifan lokal di sekitar area operasinya sehingga perekonomian masyarakat yang sebagian besar berada di pulau, paluh dan pesisir Teluk Haru Kabupaten Langkat ini dapat meningkat," ujar Gondo Irawan.
Sementara itu Kepala Desa Lubuk Kertang Zul Ihsan mengucapkan terima kasih kepada Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu Field yang selama ini mendukung pengembangan ekowisata mangrove di Desa Lubuk Kertang dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat guna mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera.
"Alhamdulillah, setelah menanam mangrove dan membangun fasilitas pendukung kini Pertamina menyumbangkan biota laut, semoga kedepannya perusahaan dapat semakin bagus produksinya dan masyarakat semakin sejahtera," ujar Zul Ihsan.
Benur udang windu ini merupakan hasil dari kelompok pembibitan udang dan kepiting Bahagia Windu Kecamatan Pangkalan Susu yang juga kelompok binaan Pertamina. Hasil pembibitan tersebut kemudian disumbangkan dengan disebarkan di lokasi binaan perusahaan lainnya sehingga menimbulkan rantai suplai program yang saling berkelanjutan.
Menurut hasil laporan penelitian mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara, Kawasan Ekowisata mangrove di desa Lubuk Kertang ini memiliki 14 jenis mangrove dan berbagi jenis biota laut seperti ikan, udang dan kepiting.*PEP