JAKARTA - “Salah satu indikator dari kemajuan suatu negara adalah kesehatan dan pendidikan. Tentu juga ada masalah ekonomi. Tetapi indikator yang bisa dirasakan oleh publik kesehatan dan pendidikan.”
Hal itu dikatakan oleh Direktur Operasi Pertamina Retail Romulo Hutapea ketika membuka acara “Up Skill Kader Posyandu Menciptakan Generasi Sehat”. Acara berlangsung di SPBU COCO 34.114.03 di Jl. Daan Mogot. Acara dihadiri Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Retail M. Ivan Asmara dan Sekretaris Perusahaan Pertamedika Asep Saifudin.
Pelatihan untuk para kader posyandu ini diikuti 20 kader posyandu, yang datang selain dari sekitar SPBU tersebut, juga dari Cipete, Gunung Sahari, dan beberapa lokasi lainnya. Pelatihan ini merupakan kerja sama program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT Pertamina Retail dengan PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) sebagai fasilitator pelatihan.
Romulo menambahkan, sudah kewajiban Pertamina berikut anak-anak perusahaannya untuk memiliki tanggung jawab sosial pada lingkungan tempat dimana mereka beroperasi. “Kita berkewajiban meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat sekitar di mana pun kita hadir,” ujar Romulo.
Asep Saifudin menyatakan, para bidan merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan untuk ibu dan balita. “Kami memahami sekali yang berdiri di garis terdepan adalah para bidan yang umumnya para ibu juga. Kalau kami di rumah sakit, biasanya hanya menunggu,” kata Asep. “Karena itu betapa banyaknya orang yang telah dibantu dan diselamatkan oleh para bidan ini.”
Karena itu, RS Pertamina Jaya memberikan peningkatan pengetahuan yang bersifat aplikatif kepada para bidan. Dr. Ihsan Wardawati dari RS Pertamina Jaya mengatakan materi-materi pelatihan meliputi kesehatan pada ibu hamil, tumbuh kembang bayi, obat tradisional, pijat bayi, senam hamil, dll.
Wardawati mengungkapkan kesulitan yang ditemui di lapangan adalah masalah komunikasi. Karena umumnya para kader posyandu datang dari beragam latar belakang pendidikan.•URIP