BATAM - Secara umum tidak ada pohon yang bernama mangrove. Mangrove adalah sekumpulan pohon dan semak-semak yang tumbuh di daerah intertidal (daerah pasang surut). Masyarakat lebih mengenal pohon bakau yang tumbuh di pinggir pantai yang berawa-rawa. Mereka mengenal berjenis-jenis dan ada yang daun serta buahnya dapat dimakan oleh manusia maupun hewan.
Seperti itulah petikan materi yang disampaikan oleh Ir. Edi Khumaedi Pakar Mangrove Nasional Institut Pertanian Bogor saat memberikan Advokasi dan Penguatan Manajemen di dalam rangkaian Corporate Social Responsibility PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) di Pulau Ngenang, 7 Desember 2013.
Animo para nelayan Pulau Ngenang saat pembekalan materi cukup tinggi.Mereka mencoba untuk memanfaatkan momen tersebut dan terus memberikan pertanyaan kepada narasumber. Acara ini berlangsung atas kerja sama PTK dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta dan Dinas Kelautan Perikanan Pertanian & Kehutanan Pemerintah Kota Batam.
Di hari berikutnya, Finance Director PTK, Tenny RA Rusdy didampingi oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha KKP, serta Kepala Dinas KP2K Batam menanam 540 pohon mangrove secara simbolis di pesisir Pulau Ngenang. Jumlah Bantuan PTK untuk penanaman mangrove dalam CSR kali ini sejumlah 50.000 batang pohon.
Kepedulian PTK atas lingkungan diharapkan juga dapat sejalan dengan upaya pelestarian ekosistem sekitar pantai yang akan berdampak kepada keberlangsungan ekosistem laut yang akan berpengaruh kepada hasil tangkapan para nelayan di Desa Nongsa Pulau Ngenang Batam.•PTK