DURI, RIAU — Anak TK pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan memiliki ketertarikan terhadap api. Mereka kurang memahami konsekuensi bermain korek api, lighter, ataupun akibat yang ditimbulkan saat api menyala. Mereka juga sering bertindak tanpa memikirkan bahaya yang mungkin terjadi, sehingga cenderung bereksperimen dengan api atau berada terlalu dekat dengan sumber panas.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memberikan edukasi tentang bahaya api dan pentingnya peranan satuan Pemadam Kebakaran dalam upaya penyelamatan, penanganan dan pencegahan kebakaran kepada lebih kurang 1.000 anak-anak jenjang TK/PAUD/RA yang berada di sekitar wilayah operasi.
Kegiatan tersebut sebagai sarana untuk anak-anak belajar menghadapi situasi darurat. PHR bersama Fire Emergency Response Team (FERT) memberikan pemahaman tentang potensi bahaya kebakaran, mengenal alat-alat pemadam kebakaran, penanganan keselamatan, memahami peranan profesi pemadam kebakaran, serta melatih kemampuan anak terkait situasi darurat yang dilaksanakan di PHR Komperta Duri, Rabu, 27 Februari 2024.
Di lokasi, anak-anak dan para guru tersebut juga tampak antusias mengikuti serangkaian acara kampanye keselamatan tersebut. Perusahaan hulu migas ini juga menghadirkan para personel dan tiga unit mobil pemadam kebakaran milik PHR.
Manager External Communications & Stakeholder Relation (ECSR) North PHR Rudi Arief menyampaikan bahwa pengetahuan tentang penanganan kebakaran sebaiknya diketahui sejak dini. Dengan demikian, pengetahuan dan kemampuan tersebut dapat terpatri dalam diri anak-anak dan mampu mengatasinya jika terjadi hal yang tidak diinginkan tersebut.
“Hanya butuh beberapa saat untuk menyalakan api. Dengan mengambil tindakan pencegahan dan mengajari balita tentang keselamatan kebakaran, kita dapat bersama-sama membantu menjaga mereka tetap aman. Oleh karena itu edukasi ini sangat penting untuk kita berikan, bukan hanya pada anak-anak, tapi juga untuk guru dan wali murid. Keselamatan adalah hal yang utama, potensi-potensi bahaya terutama bahaya api harus mampu kita ketahui dan tanggulangi secepat mungkin,” tutur Rudi.
Rudi berpesan, agar ilmu dan praktik yang diberikan oleh PHR ini dapat dipahami dengan baik. “Sehingga dapat diimplementasikan jika terjadi potensi bahaya tersebut, edukasi ini untuk keselamatan dan keamanan kita bersama. Kami dari PHR turut mengapresiasi sekolah-sekolah TK yang ikut terlibat, artinya kita semua sadar terkait aspek-aspek keselamatan tersebut. Anak-anak diharapkan bisa membawa nilai-nilai keselamatan sampai ia besar nantinya di masa mendatang,” ujarnya.
Kepala RA Miftahul Huda, Susanti A.Ma mengatakan, bahwa edukasi yang diberikan oleh PHR sangat bermanfaat dan memberikan nilai positif bagi tumbuh kembang anak.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dan para guru, kami berharap edukasi keselamatan seperti ini dapat rutin dilaksanakan agar anak-anak mengerti bahaya api dan tanggap dalam respon menanggulanginya,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa PHR telah memberikan dampak yang luas bagi masyarakat. “Kami mengapresiasi peran-peran PHR. Semoga PHR terus jaya dan menebar manfaat yang lebih luas kepada masyarakat,” ungkapnya.*SHU-PHR