Karanganyar – Mengangkat dan mengoptimalkan produk lokal unggulan, menjadi salah satu pertimbangan Pertamina dalam menerapkan program Sentra Pemberdayaan Tani (SPT).
Program yang merupakan wujud komitmen Pertamina dalam memberdayakan masyarakat di sekitar daerah operasi secara berkelanjutan tersebut, dilakukan di tiga daerah di Jawa Tengah.
Corporate Secretary Pertamina Nursatyo Argo mengatakan, SPT merupakan program pemberdayaan masyarakat desa berbasis pertanian melalui optimalisasi pengelolaan hasil bumi unggulan masyarakat setempat.
“Di Desa Wonokromo, Semarang, kami fokuskan produksi buah naga, Desa Karanganyar, Boyolali dengan durian montong dan Desa Labuhan Kidul, Rembang, dengan buah mangga,”ujar Argo saat meninjau sentra pemberdayaan tani di Karanganyar, (25/10).
Khusus di Desa Karanganyar, program SPT telah dirintis sejak 2010. Sebanyak 2.800 pohon durian monthong ditanam di lahan 9.500 meter persegi dengan melibatkan 108 Kepala Keluarga (KK) sebagai petani inti.
Menurut Nursatyo, kriteria pemilihan desa SPT didasarkan pada beberapa pertimbangan, yakni desa berlahan tandus di areal perbukitan, jumlah penduduk miskinnya di atas 50%, serta infrastruktur yang minim. “Hal lain yang lebih penting adalah penghuni desa tersebut memiliki rasa gotong royong yang kuat, semangat kekeluargaan agar serius melaksanakan keberlanjutan program,”jelas Argo.
Argo menambahkan, SPT merupakan salah satu program CSR Pertamina untuk ikut berperan aktif mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat, sekaligus sebagai upaya pencapaian tujuan pembangunan Milenium Development Goals (MDGs) sebagaimana yang telah dicanangkan pemerintah hingga tahun 2015 mendatang.