JAKARTA -- Waktu baru menunjukkan pukul 09.00 WIB. Para pekerja PT Pertamina Training & Consulting (PTC) sedang terdengar suara sirene dan petugas keamanan memberitahukan melalui pengeras suara bahwa terjadi kebakaran di salah satu ruangan di lantai 3 gedung tersebut.
Spontan seluruh pekerja berkumpul dan turun mengikuti komandan lantai menuju Assembly point. Sementara itu dua mobil pemadam kebakaran dari kantor Pusat Pertamina segera datang dan melakukan pemadaman ke titik api. Tidak sampai 30 menit, api pun berhasil dipadamkan.
Peristiwa tersebut merupakan bagian dari skenario simulasi Emergency Drill di Kantor Pertamina Training and Consulting di Gedung Pelita Air Service Jl. Abdul Muis, Jakarta, pada Kamis (2/5/2029).
“Awalnya kami kaget karena tidak pemberitahuan sebelumnya kalau hari ini ada latihan pemadaman kebakaran. Tapi kami senang karena artinya perusahaan selalu mengingatkan kami akan pentingnya keselamatan di tempat kerja,” kata Deby, salah satu pekerja di lantai 3 yang masih merasakan tegang.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Training & Consulting Umar Fahmi menjeleskan, emergency drill ini merupakan salah satu kegiatan HSSE yang wajib dilakukan dalam satu gedung atau lokasi kerja.
“Dari kegiatan simulasi ini kita akan evaluasi apa saja yang perlu kita tingkatkan. Kami menilai, para pekerja sudah siap dan peduli terhadap bahaya di lingkungkan kerja, sangat responsif,” kata Umar.
Umar juga menegaskan bahwa simulasi ini sangat penting dilakukan agar semua pekerja tetap siaga terhadap bahaya di lingkungan kerja, karena aspekHSSE merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai visi dan misi peruusahaan.
"Minimal dua kali dalam setahun kita harus mengadakan emergency drill," tegasnya.
Kegiatan ini melibatkan semua pihak, mulai dari pekerja PTC, tamu perusahaan, termasuk Security PTC dan tim HSSE Korporat yang bertugas melakukan pemadaman Api.*Kuntoro