JAKARTA - Sejarah baru datang dari sektor hulu migas Tanah Air, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang, anak usaha PHE, menuntaskan pelaksanaan survei seismik dua dimensi (2D) Komitmen Kerja Pasti (KKP) Wilayah Kerja Jambi Merang sepanjang 31.140 km, pada Senin 3 Agustus 2020, pukul 15.45 WIB. Keberhasilan tersebut sangat menggembirakan selain melebihi melebihi target 30.000 km atau 103,8% tanpa ada kecelakaan kerja (zero incident).
“Alhamdulillah, kami bersyukur PHE Jambi Merang menuntaskan survei 2D dalam kurun waktu kurang dari setahun di tengah kondisi pandemi COVID-19,” ujar Medy Kurniawan, Direktur Eksplorasi PHE.
Survei tersebut merupakan pelaksanaan perdana di wilayah terbuka (open area) yang dimulai pada 20 November 2019. Harapannya, Pertamina dapat meningkatkan produksi dan cadangan migas nasional terlebih bisa mendapatkan giant discovery.
Menurut Medy, kegiatan itu tidak hanya dilakukan di wilayah blok Jambi Merang. Karena terbuka, survei juga dilakukan di luar wilayah Jambi Merang. “Survei seismik 2D lepas pantai dimulai dari perairan barat hingga ke timur Indonesia. Itu merupakan aktivitas eksplorasi terbesar selama satu dekade terakhir karena melewati perairan Bangka hingga Seram,” tambahnya.
Menuntaskan kegiatan tersebut, PHE Jambi Merang bersinergi bersama PT Elnusa Tbk, menggunakan teknologi 2D seismic marine broadband dan dikerjakan oleh single operator, yaitu Kapal Elsa Regent.
Selain survei Seismik 2D lepas pantai tersebut, juga telah dilaksanakan survei seismik 3D di dalam wilayah kerja Jambi Merang seluas 237 km2 yang meliputi dua provinsi, yaitu Sumatera Selatan dan Jambi, serta tiga kabupaten yaitu Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Muaro Jambi.
Sebagai informasi, survei tersebut merupakan bagian dari KKP Jambi Merang hingga 2024 dengan investasi sebesar US$ 239,3 juta. Khusus kegiatan eksplorasi, dalam KKP sudah dialokasikan sebesar US$ 196,5 juta untuk meningkatkan penemuan cadangan sehingga akan ada kegiatan eksplorasi lain yang dilaksanakan dalam kurun waktu kedepan.
Medy mengatakan, PHE akan memproses dan mengevaluasi hasil survei 2D. Diharapkan hasil evaluasi bisa selesai pada Desember 2020.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan untuk menjalankan amanah pekerjaan itu. Walaupun penuh tantangan, akhirnya pekerjaan tersebut tuntas bahkan lebih awal dari target. Tentunya karena dukungan semua pihak, Kementerian ESDM, SKK Migas, dan stakeholder lain,” katanya. *PHE/HM