SURABAYA - “Kami, jajaran pelaku kegiatan usaha minyak dan gas bumi di Indonesia, menyadari bahwa kegiatan usaha minyak dan gas bumi memiliki peran penting dan dalam pembangunan nasional. Namun memiliki risiko kecelakaan, kebakaran, ledakan, keamanan dan pencemaran lingkungan. Untuk itu kami berkomitmen untuk menjalankan, memenuhi, dan mematuhi semua persyaratan dan kaidah Keselamatan Migas…”
Demikian cuplikan dari Komitmen Migas yang selengkapnya terdiri dari tujuh poin dan dibacakan di akhir acara pembukaan Forum Komunikasi Keselamatan Migas Tahun 2015, di Hotel Mercure, Surabaya, Rabu (26/8).
Forum yang diikuti wakil-wakil dari para KPS mengangkat tema “Tingkatkan Budaya Keselamatan Migas untuk Mendukung Industri Minyak dan Gas Bumi yang Efektif dan Efisien”. Tema ini dipilih terkait dengan kondisi harga minyak mentah global yang rendah, iklim investasi migas Indonesia dan peran serta stakeholders industri migas.
Komitmen Keselamatan Migas ditandatangani oleh Dirjen Migas IGN Wiratmadja, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, Dirut PT PGN (Persero) Tbk. Hendi Priyo Santoso yang juga selaku Presiden Indonesia Gas Association (IGA), Presiden Indonesia Petroleum Association (IPA) Craig Stewart, Ketua Umum Hiswana Migas (wakil), Ketua Indonesia Gas Society (IGS) Yenni Andayani, dan Ketua Ketua Tm Independen Keselamatan Migas Suhatman Ramli.
Penandatangana dilakukan untuk memenuhi dan mematuhi semua kaidah keselamatan migas, yang meliputi keselamatan pekerja, keselamatan instalasi, keselamatan lingkungan dan keselamatan umum dalam menjalankan usaha migas untuk mencegah kejadian dan insiden yang tidak diinginkan.
Dalam forum ini juga diberikan Penghargaan Keselamatan Migas Patra Nirbhaya kepada 54 perusahaan, yang terdiri dari Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha IV (1 perusahaan), Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II (3), Patra Nirbhaya Karya Utama (24), Patra Nirbhaya Karya Madya (14), Patra Nirbhaya Karya Pratama (12). Penerima Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha IV, atau penghargaan yang tertinggi, adalah PT Pertamina Gas.
Sebelum diskusi, forum juga mendengarkan sambutan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang berbicara tentang aspek leadership dalam pemerintahan daerah. Risma dipilih untuk berbicara karena keberhasilannya memimpin dan mengangkat nama Surabaya hingga pentas dunia. Selain itu diluncurkan pula buku “Peta Jalan Kebijakan Gas Bumi Nasional 2014 – 2030” dan “Neraca Gas”.
Forum diisi dengan berbagai kegiatan diskusi, baik dari kalangan praktisi migas maupun akademisi. Dari praktisi migas, tampil para narasumber dari Pertamina (Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi), PGN, Medco E&P Indonesia, dan BP Berau Ltd. Sementara dari kalangan akademisi, hadir para narasumber ITS, UI dan ITB.•URIP