PALEMBANG - Menjelang Pemilihan Umum yang jatuh pada 17 April 2019, Pertamina RU III digawangi Fungsi Com & CSR dan Fungsi HSSE melakukan kegiatan silaturahmi dan konsultasi pengamanan di wilayah RU III Plaju, Kamis (4/4).
Hadir dalam giat tersebut KARO OPS POLDA SUMSEL, Kombes. Pol. Drs. Djihartono serta GM RU III, Yosua I. M Nababan didampingi Manager HSSE, Pjs Legal Counsel Manager, Pjs Region Manager Com & CSR Sumbagsel, dan Jajaran Security RU III.
Dalam sambutannya Yosua mengatakan ini merupakan bentuk kolaborasi yang baik. "Selain Pertamina adalah Obvitnas, dalam waktu dekat ini kita akan merayakan pesta demokrasi tentu harus ada perencanaan dan mitigasi yang matang dari aspek keamanan agar tetap kondusif", ungkapnya.
Agenda dilanjutkan dengan pemaparan oleh Security Section Head, Bambang Akrianto, terkait Strategi Pengamanan Antisipasi Dampak Pemilu 2019 di Pertamina RU III Plaju. Bambang menjelaskan bahwa ada tujuh lokasi TPS di dalam wilayah Komperta yang membutuhkan pengawasan ekstra dan merupakah area khusus dimana tidak sembarang orang dapat masuk ke area tersebut kecuali yang berkepentingan.
Saat memberikan arahan, Kombes. Pol. Drs. Djihartono mengapresiasi langkah antisipasi yang telah dirancang Pertamina dan menekankan bahwa Pertamina sudah sepatutnya menjadi salah satu area yang ada dalam pengawasan kami.
"Kami membagi kriteria TPS menjadi tiga yakni area TPS agak rawan, rawan dan sangat rawan yang berpengaruh pada pola pengamanan. Terdapat 25.326 TPS di Sumsel yang perlu diawasi, kami jalankan sesuai SOP dan memaksimalkan personil yang ada. Termasuk 7 TPS di area Pertamina kami akan siapkan satuan kerja untuk menjaga serta bertindak cepat dan sigap,"ujar Djihartono.
Berbagai skenario dan antisipasi sudah disiapkan tidak hanya terkait pada proses pemungutan suara namun hingga potensi unjuk rasa. "Tugas memang berat dengan segala kompleksitas dan dinamika yang mengiringi prosesnya tapi dengan melibatkan berbagai unsur dalam proses pengawasan kami optimis menciptakan pemilu yang baik untuk masa depan demokrasi bangsa dan kelangsungan kedaulatan negeri ini," tutup Djihartono.*MOR II