JAKARTA -- Sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan, Pertamina sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola energi secara terintegrasi dari hulu ke hilir, tidak hanya berperan sebagai sebuah entitas bisnis, tapi lebih diutamakan menjadi driver pembangunan nasional.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati ketika berdiskusi dengan puluhan pimpinan redaksi media massa nasional di Jakarta, pada Kamis (21/2/2019).
Pada kesempatan tersebut, Nicke memaparkan lebih detil peran Pertamina dalam pengelolaan energi nasional sesuai UU Energi No. 30/2007.
“Dalam UU tersebut, jelas disebutkan tujuan pengelolaan energi yang didasarkan pada lima aspek. Yaitu, availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainaibility. Kelima aspek tersebut harus kami laksanakan agar pengelolaan energi nasional dapat meningkatkan ketahanan energi nasional,” ujar Nicke.
Dari sisi availability, Nicke menjabarkan, Pertamina harus dapat menjamin ketersediaan energi dalam negeri, baik dari sumber di dalam maupun luar negeri.
Dari aspek accessibility, Pertamina harus membangun infrastruktur energi untuk seluruh wilayah di Indonesia sehingga mengurangi disparitas antar daerah.
“Dalam aspek affordability, kami juga harus meningkatkan akses masyarakat yang tinggal di pelosok untuk mendapatkan energi agar mereka dapat merasakan energi berkeadilan. Selain itu, kami juga tidak boeh mengabaikan pelestarian fungsi lingkungan hidup melalui aspek acceptability. Jika keempat aspek tersebut dapat kami laksanakan dengan baik, maka akan terjami pengelolaan sumder daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan (sustainability),” ungkapnya.
Karena itu, di tahun 2019 ini, Pertamina terus berupaya memaksimalkan kinerja dengan berbagai program kerja lanjutan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Seperti memaksimalkan kinerja blok-blok terminasi yang sudah mulai dikelola Pertamina pada tahun lalu, melanjutkan revitalisasi kilang Pertamina melalui program RDMP dan NGRR, serta memperbanyak SPBU di berbagai lokasi agar masyarakat di seluruh Indonesia semakin mudah mendapatkan BBM.
“Kami juga akan terus berupaya meningkatkan kinerja dengan melakukan kemitraan strategis mulai dari hulu hingga hilir. Seperti pada program Pertashop yang bekerja sama dengan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta BUMN lainnya,” imbuhnya.
Ia menggarisbawahi, saat ini, sesuai dengan amanat UU, selain tetap berupaya maksimal mendapatkan profit setinggi-tingginya, tapi fokus utama BUMN ini adalah memberikan hak rakyat Indonesia sesuai dengan porsinya.
“Jadi, kalau bapak dan ibu pimpinan redaksi ingin berkontribusi pada pemerataan energi berkeadilan untuk masyarakat di berbagai pelosok Indonesia, silakan gunakan produk-produk berkualitas Pertamina. Karena dari revenue yang kita dapatkan itulah yang akan digunakan untuk meningkatkan aksesabilitas infrastruktur Pertamina untuk masyarakat,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung hangat antara Nicke Widyawati yang didampingi direksi Pertamina lainnya dengan para pimpinan redaksi tersebut.•RO/ft. TA