GARUT - Bahan bakar gas LPG (Liquefied Petroleoum Gas) menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat, baik untuk memasak rumah tangga maupun usaha kuliner dan lainnya.
Sebagai upaya agar penyaluran LPG subsidi tepat sasaran, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III bersama Hiswana Migas kembali memberikan sosialisasi penggunaan LPG yang tepat dan aman pada ajang Gebyar Garut Selatan.
Sosialisasi turut disaksikan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan, jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), beserta 30 ribu warga Kabupaten Garut yang merupakan konsumen LPG rumah tangga, juga pelaku usaha horeka (hotel, restoran, kafe).
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami berharap, konsumen rumah tangga maupun pelaku usaha kuliner dan perhotelan di Kabupaten Garut yang sudah berkembang, dapat terinspirasi untuk beralih menggunakan LPG non subsidi, yakni Bright Gas 5,5 kilogram (KG) dan 12 KG, serta Elpiji 50 KG.
"Kami perlu mengingatkan kembali bahwa peruntukan LPG Subsidi 3 KG adalah untuk masyarakat miskin dan usaha mikro. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2009," jelas Dewi.
Dalam sesi yang sama, Pertamina dan Hiswana Migas juga turut mengedukasi masyarakat mengenai cara aman penggunaan LPG.
Untuk itu Pertamina memberikan tips aman menggunakan Elpiji yakni pastikan kondisi ruangan dapur memiliki ventilasi yang cukup. Tempatkan tabung dengan sirkulasi udara dan ventilasi yang baik. Gunakan regulator berlogo SNI. Pastikan klem terpasang erat pada kedua ujung selang. Pastikan selang regulator tidak tertekuk atau tertindih. Pastikan segel/security seal cap serta tersedia karet hitam (rubber seal) dalam keadaan baik. Sebelum menyalakan kompor, cek terlebih dahulu apakah ada bau khas gas elpiji tercium. Jika dirasa aman bisa langsung menyalakan kompor. Rutin mengecek regulator dan selang, terutama yang sering terkena tumpahan makanan.
“Selain sadar akan peruntukkan LPG subsidi, kita juga harus saling peduli dan membudayakan keamanan dalam penggunaan LPG,” tambah Dewi.*MOR III