JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) kembali panen penghargaan internasional melalui inovasinya. Bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda 2024, inovator muda KPI sukses gaungkan inovasi dalam ajang International Trade Fair, Ideas, Inventions, New Products (IENA) 2024 di Nürnberg, (Jerman 28/10). Inovator dari Kilang Dumai, Kilang Cilacap dan Kilang Balongan yang mewakili KPI membawa pulang medali dan “Special Awards” dalam ajang bergengsi yang diikuti oleh 30 negara dan menampilkan 500 karya inovasi tersebut.
Manajer Quality System & Knowledge Management KPI, Alfa Niasari Utami mengatakan bahwa partisipasi KPI dalam IENA merupakan momentum yang spesial bagi bangsa. “Kami berbangga, inovasi tim KPI berhasil raih penghargaan tertinggi serta special awards. Selain itu tahun ini, KPI menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia, bahkan untuk pertama kalinya Indonesia terpilih sebagai Partner of IENA. Tentu saja, keikutsertaan KPI dalam ajang ini menjadi bukti nyata komitmen PT KPI untuk mendorong budaya inovasi di perusahaan dan memberikan solusi yang berkelanjutan,” jelas Alfa.
Tak hanya sabet medali penghargaan, inovasi yang dikembangkan KPI sukses mendulang apresiasi khusus dari asosiasi negara-negara partner IENA termasuk “Korean Intellectual Property Association (KIPA), Chinese Association of Inventors dan National Research and Council of Thailand”. Selain itu juga mendapatkan penghargaan khusus dari “International Federation of Inventors Association (IFIA)” dan “AFAG Gmbh”.
MENGENAL INOVASI KPI
Dalam IENA 2024, salah satu perwakilan KPI yaitu Kilang Dumai berhasil meraih penghargaan tertinggi “Gold Medal” melalui inovasi berjudul “Enhancing Refinery Performance Through Re-configuration of Naptha Hydrotreating Reactor and Antifoulant Optimization in Pertamina Dumai Refinery”. Dampak dari inovasi ini adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas kilang. Melalui inovasi ini, Kilang Dumai berhasil menciptakan reduksi emisi sebesar 289 ton CO2 per tahun atau setara dengan penanaman 12,000 pohon. Atas inovasi tersebut, selain “Gold Medal”, Kilang Dumai juga meraih penghargaan khusus yaitu “International Federation of Inventors Association (IFIA) dan Korean Intellectual Property Association (KIPA)” serta “AFAG Gmbh” selaku penyelenggara ajang.
Sementara itu, inovator Kilang Cilacap sukses raih “Silver Medal” dengan inovasi berjudul “Transitioning Indonesia Energy into Greener Fuel “Pertamina Renewable Diesel” (Hydrotreated Vegetable Oil) through Improvement of Hydrotreating Unit at Pertamina Cilacap Refinery”. Melalui inovasi tersebut, Kilang Cilacap berhasil memproduksi bahan bakar berbasis nabati yang rendah sulfur dengan emisi yang 70% lebih rendah dari bahan bakar konvensional. Atas inovasi tersebut, Kilang Cilacap raih penghargaan “Special Awards” dari “Chinese Association of Inventors dan National Research and Council of Thailand”.
Adapun inovator Kilang Balongan turut menggaungkan inovasi KPI yang berjudul “Special Equipment SAMALU-53 (The Safety Make Up Lubricant Oil)". Dengan inovasi ini, Kilang Balongan mengembangkan perangkat baru untuk proses penggantian minyak pelumas (bernama SAMALU-53), yang lebih safety serta eco-friendly dibandingkan metode manual. Hal ini penting untuk menciptakan zero accident maupun potensi kerugian hingga 11 triliun rupiah jika terjadi spill/ kecelakaan di lapangan. Atas inovasi tersebut, Kilang Balongan membawa pulang “Silver Medal” serta “Special Awards” dari “Chinese Association of Inventors”.
LANJUTKAN BUDAYA INOVASI
Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Frankfurt, Jerman, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada seluruh tim KPI yang telah berhasil mengikuti ajang IENA serta menyatakan siap memberikan dukungan bagi pengembangan karya tersebut kedepannya.
Lebih lanjut, Alfa yang berkesempatan menjadi pembicara dalam agenda sharing session di IENA, turut memaparkan keberhasilan PT KPI dalam membudayakan kegiatan Aktivitas Mutu yang telah ada sejak lama di perusahaan untuk bisa menghasilkan ribuan inovasi berdampak besar bagi KPI.
KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.*SHR&P