JAKARTA - Di tengah hantaman pandemi covid-19 dan triple shocks berupa penurunan penjualan, fluktuasi harga minyak mentah dan melemahnya nilai tukar rupiah, Pertamina mampu mencetak EBITDA USD 7,6 miliar dan laba bersih sekitar USD 1,05 miliar.
Berbagai upaya Pertamina dalam menghadapi pandemi tersebut disampaikan dalam kegiatan Investor Day 2021 yang berlangsung secara virtual pada Rabu 23 Juni 2021, di hadapan berbagai kalangan mulai dari investor keuangan, mitra bisnis, serta Kementerian dan beberapa institusi perwakilan Indonesia di luar negeri. Dalam kesempatan tersebut hadir Wakil Menteri I BUMN Pahala N Mansury, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina Iman Rachman, Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Joko Widi Wijayanto dan SVP Strategy & Investment Pertamina Daniel S. Purba.
Pertamina Investor Day 2021 yang mengangkat tema Energizing Sustainable Growth merupakan bentuk transparansi, akuntabilitas serta komunikasi perusahaan dengan investor, dengan memberikan informasi strategis bagi investor. Pada kegiatan ini, Pertamina turut mengundang calon mitra bisnis supaya lebih memahami proyek-proyek perusahaan dan tertarik bekerjasama dengan perseroan.
Dalam setiap sesinya, masing-masing narasumber menyampaikan paparan mengenai aspek finansial, kinerja operasi, pengembangan bisnis, investasi, implementasi ESG, dan peluang kerjasama terutama di industri kilang dan petrokimia.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan acara ini merupakan kesempatan bagi Pertamina untuk berkomunikasi dengan para investor dan berbagi informasi mengenai kondisi perusahaan, khususnya setelah setahun lebih menghadapi pandemi Covid-19.
"Pertamina berkomitmen untuk membuat perubahan dengan menerapkan inisiatif strategis yang memastikan ketahanan energi dan menciptakan nilai bagi masyarakat," ujar Nicke.
Nicke menyampaikan sejumlah upaya dilakukan Pertamina dalam menghadapi pandemi diantaranya program cost leadership yang setara USD 4,7 miliar pada tahun 2020. Pertamina memahami prioritasnya untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mempertahankan tingkat produksinya dan secara konsisten menjalankan semua kegiatan produksinya dari hulu ke hilir.
Selain itu, Pertamina juga aktif memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia dalam menangani dampak Covid-19.
Nicke menambahkan bahwa perubahan-perubahan signifikan lainnya adalah mengenai transformasi yang membawahi 6 Subholding. Transformasi tersebut bertujuan untuk menciptakan organisasi yang adaptif dan tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan.
Nicke menambahkan, dalam jangka panjang implementasi transisi energi dan strategi ESG secara keseluruhan akan menguntungkan kinerja bisnis Pertamina secara keseluruhan, meningkatkan daya saing, menurunkan risiko bisnis, meningkatkan kesejahteraan karyawan, meningkatkan reputasi Pertamina dan memberikan akses permodalan yang kompetitif.
“Keberhasilan pelaksanaan program-program ini adalah kunci dalam mencapai tujuan Pertamina menjadi perusahaan energi global yang berkomitmen untuk keberlanjutan jangka panjang,” tutupnya.
Kegiatan Investor 2021 juga mendapatkan apresiasi dari Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury. “Saya harapkan Investor Day hari ini akan memberikan pencerahan atau informasi di mana posisi Pertamina dalam perjalanan transformasi dan kualitas bisnisnya," jelas Pahala.
Menurut VP Investor Relation Pertamina Juferson Mangempis, Pertamina Investor Day merupakan upaya Pertamina agar tetap berkembang dan berkelanjutan. "Tujuan kami dengan Pertamina Investor Day ini adalah menunjukkan kinerja dan inovasi Pertamina kepada kalangan investor bisnis dan keuangan, serta strategi inisiatif yang dimiliki untuk membuat perusahaan semakin bertumbuh dan sustain (berkelanjutan)," ujarnya. *RIN/AP/IN