ACEH – Menjelang Idul Adha, muncul informasi kenaikan harga elpiji di Aceh. Pertamina menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan pemeriksaan ke pangkalan-pangkalan elpiji.
“Pada Sabtu, 25 Juli 2020, kami melakukan pengecekan ke pangkalan-pangkalan di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Kami dapati stok tersedia di pangkalan sebanyak 12.530 tabung, dijual sesuai HET Rp 18.000 untuk radius 60 km. Namun dari pengamatan kami, harga elpiji 3 kg subsidi melambung di level pengecer, di kisaran Rp27.000-Rp35.000,” tutur Roby Hervindo, Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I.
Menyikapi permainan harga yang dilakukan pengecer, Pertamina MOR I menyiapkan penambahan elpiji fakultatif untuk wilayah Aceh. Sejak tanggal 27 Juli - 5 Agustus 2020, disiapkan penambahan fakultatif sebanyak 248.640 tabung. Penyalurannya menyesuaikan tingkat kebutuhan masyarakat.
“Dengan penambahan fakultatif sebanyak 9,7 persen tersebut, maka total stok yang disiapkan berjumlah 2,8 juta tabung. Penambahan fakultatif tersebut untuk mengantisipasi penambahan libur Idul Adha pada tanggal 30 Juli hingga 3 Agustus 2020. Penambahan fakultatif sendiri dilakukan melalui pangkalan resmi Pertamina," ujar Roby.
Selain menjaga pasokan elpiji 3 kg subsidi aman, Pertamina juga pastikan kebutuhan elpiji nonsubsidi Bright Gas terpenuhi. Agen dan SPBE pun siap memenuhi permintaan Bright Gas oleh masyarakat.
Stok elpiji yang tersedia, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 26 hari kedepan. Sementara stok BBM jenis bensin (Pertamax Series, Pertalite, dan Premium) tersedia hingga 17 hari kedepan. Begitu pula dengan BBM jenis diesel (Biololar & Dex Series), pasokan tersedia untuk memenuhi kebutuhan hingga 32 hari kedepan. Sedangkan stok Avtur ketersediaannya hingga 159 hari kedepan.
“Kami mengimbau agar masyarakat Aceh menggunakan BBM dan elpiji secara bijak. Bagi masyarakat mampu, gunakanlah BBM berkualitas seperti Pertamax dan Bright Gas,” tutup Roby. MOR I/HM