Kebijakan Publik Butuh Kreatifitas dan Keberanian

Kebijakan Publik Butuh Kreatifitas dan Keberanian

Kalla WLPGNusa Dua - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla berbagi pengalaman sukses Indonesia dalam menjalankan program konversi minyak tanah ke LPG di forum WLPG hari ketiga, (13/9). Dipandu Mr. Adebayo Ibirogba, General Manager NNPC Nigeria, JK panggilan akrab Ketua PMI itu bercerita program yang digagasnya semula bertujuan menekan besarnya subsidi minyak tanah yang membebani APBN.

 

"Saya minta lima menteri kerja, termasuk Menteri ESDM hingga Menteri Perindustrian. Setelah 6 bulan berjalan, saya rasa terlalu banyak koordinasi, programnya tidak jalan. Akhirnya saya meminta Pertamina yang melakukan semuanya," ujarnya. Kala itu Pertamina ditugaskan melaksanakan semuanya mulai dari pengadaan, distribusi, hingga sosialisasi kepada masyarakat agar mau beralih menggunakan LPG. Semula, Pertamina meminta waktu enam tahun untuk menyelesaikan tugas ini. "Saya minta empat tahun, Pertamina bilang itu terlalu sulit. Saya katakan kalau ngga bisa, biar orang lain yang nanti akan mengerjakan. Akhirnya dia Pertamina bilang oke,"katanya bersemangat.


Meski sempat meminta waktu penyelesaian dipercepat menjadi tiga tahun, karena masa jabatannya sebagai Wapres akan berakhir, namun pada perjalanannya program sampai saat ini belum selesai karena kendala distribusi di daerah pelosok. "Tapi saya tetap mengapresiasi Pertamina yang bisa menjalankan misi penghematan subsidi dengan baik,"ujar JK. Menurutnya, penerapan kebijakan publik untuk mengubah pola hidup masyarakat tak sekadar butuh kreatifitas, tetapi juga perlu keberanian menerima tantangan.

Share this post