PONTIANAK - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI bersama dengan Dinas perindustrian dan perdagangan Kota Pontianak melakukan kembali operasi pasar di Pasar Dahlia, pada Jumat, 24 Juli 2020. Operasi pasar yang dilakukan selama dua pekan terakhir sebagai bentuk kepedulian Pemerintah dan Pertamina untuk memudahkan masyarakat mendapatkan epliji 3 Kg.
Di sisi lain, operasi pasar juga menunjukkan bahwa stok elpiji masih banyak. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menegaskan, elpiji subsidi atau tabung tiga kilogram hingga saat ini stoknya cukup dan aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Kami bersama Pertamina melakukan operasi pasar untuk masyarakat yang berhak dan harga jualnya sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) sebesar Rp 16.500 per tabung, di kawasan Pasar Dahlia,” ujar Edi.
Edi menambahkan bahwa antrian dalam seminggu terakhir disebabkan bukan elpiji langka, namun di tingkat pengecer atau di warung harga jualnya lebih tinggi dari HET bisa mencapai Rp 22.000 per tabung.
Sales Area Manager Weddy Surya Windrawan menuturkan, “Sejauh ini operasi pasar berjalan lancar. Kami sediakan sebanyak 560 tabung, dan akan melakukan operasi pasar gas LPG 3 kg secara rutin. Tentunya sudah berkoordinasi dengan Disperindag.”
Pertamina melakukan penyaluran sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan setiap tahunnya. Di Kota Pontianak penyaluran dilakukan oleh 12 agen mencapai 21 ribu lebih tabung per hari. “Kami pastikan tidak ada pengurangan distribusi gas dan penyaluran sejauh ini aman dan terkendali,” tambah Weddy.
Pertamina terus mengimbau bahwa perlunya kesadaran bagi mereka yang tidak berhak akan produk subsidi agar dapat beralih ke produk elpiji nonsubsidi yaitu Bright Gas varian 5.5 kg, 12 kg, dan ada produk yang kaleng 220 gram. *MOR VI/HM