DUMAI, RIAU - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai kembali berhasil mencatat milestone tahun 2024 dengan meraih dua penghargaan internasional dalam ajang Taiwan Innotech Expo (TIE) 2024 di Taipei World Trade Center Hall, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Dalam ajang tersebut, Kilang Dumai melalui inovasi dari Perwira (sebutan pekerja Pertamina) yang tergabung dalam tim PC-Prove Minion berhasil meraih Special Award for The Best International Invention & Innovation yang diberikan oleh World Invention and Intellectual Properti Association (WIIPA) dari negara Taiwan dan Silver Medal Award for the Innovation.
Penghargaan tersebut diberikan berkat inovasi rekayasa pola operasi dan manajemen bahan baku kilang (Super Heavy Crude), yaitu Duri Crude Oil (DCO) dan berhasil menghasilkan produk baru Low Sulphur Marine Fuel Oil (MFO-LS) yang telah memenuhi aturan International Maritime Organization (IMO) 2020.
International Maritime Organization (IMO) merupakan badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah pelayaran internasional, salah satunya polusi laut yang berasal dari kapal. Oleh karena itu, sejak tahun 2020, badan tersebut telah memperketat aturan kandungan sulfur pada produk bahan bakar kapal secara signifikan dari 3,5 persen menjadi dibawah 0,5 persen bagi setiap kapal yang beroperasi. Hal tersebut dilakukan guna menjaga kesehatan warga dunia dan kelestarian lingkungan.
Torehan prestasi yang diraih Kilang Dumai dalam ajang penghargaan TIE 2024 ini tak lepas dari upaya Perwira yang terus menciptakan inovasi untuk berupaya menjaga ketahanan energi nasional sekaligus berkontribusi dalam menciptakan profitabilitas bagi perusahaan.
General Manager Kilang Dumai, Iwan Kurniawan menyampaikan, penghargaan ini merupakan bentuk keberhasilan serta sumbangsih Perwira dan perusahaan yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi BBM dan Non BBM berskala nasional dan internasional yang telah diakui di kancah dunia.
“Kami sangat bangga dan mengapresiasi atas capaian dan kerja luar biasa dari para Perwira yang tidak kenal lelah untuk terus berinovasi dengan menghadirkan solusi-solusi yang inovatif dengan mengedepankan nilai-nilai berkelanjutan yang berkelas dunia untuk industri energi Indonesia dan global. Prestasi ini juga akan menambah nilai profit bagi perusahaan dan negara,” ujarnya.
Hebatnya lagi, inovasi yang dikembangkan oleh innovator dari Kilang Dumai tersebut juga berhasil menciptakan nilai tambah (value creation) setara 265 juta USD lewat produk Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO-LS) yang diminati hingga pasar internasional. Saat ini, Kilang Dumai dan Kilang Sungai pakning telah mampu memproduksi 1,2 juta barel Marine Fuel Oil Low Sulphur setiap bulannya dan mendistribusikannya di lingkup domestik dan internasional, seperti Malaysia dan Singapura.
Taiwan Innotech Expo merupakan ajang prestisius terkemuka di Asia yang diikuti oleh tak kurang dari 431 perusahaan maupun organisasi riset domestik yang berasal dari 20 negara. Mengusung tema "Smart Tech Island-The New Era of AI”, kali ini ajang TIE 2024 berfokus pada bidang informasi digital, keamanan data, teknologi kesehatan presisi, teknologi pertahanan, energi baru terbarukan, serta ketahanan infrastruktur sipil dan militer dengan menampilkan lebih dari 1.100 penemuan dan teknologi yang canggih.
“Penghargaan ini diberikan untuk kategori energi hijau dan terbarukan. Melalui inovasi yang kami kembangkan, kami dapat memaksimalkan penggunaan crude Duri sehingga dapat memanfaatkannya menjadi produk yang lebih bernilai dan ramah lingkungan, yaitu MFO-LS,” kata Fritz Mardohar, selaku salah satu inovator Kilang Dumai yang tergabung dalam tim PC-Prove Minion.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Dumai, Agustiawan mengungkapkan bahwa lewat Inovasi dan produk ramah lingkungan yang dikembangkan oleh tim PC-Prove Minion, diantaranya Ranu Santoso, Fritz Mardohar, Antonius Ade Aryo, Muhammad Komar, Sendy Pujiatmoko, Julfikar Gilang, Satria Mahardika, dan Agus Hariyanto, Kilang Dumai tersebut juga telah berkontribusi dalam pencapaian 4 aspek Sustainable Development Goals (SDGs).
“Adapun 4 aspek SDGs tersebut, diantaranya poin 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, poin 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur, 13 Penanganan Perubahan Iklim, dan 14 Ekosistem Lautan. Serta memberikan dampak positif terhadap pencapaian target Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang telah menjadi komitmen Kilang Pertamina Dumai dan dituangkan dalam tata kelola perusahaan,” tutup Agustiawan.
Sebelumnya, lewat inovasi itu pula, tim inovator Kilang Dumai juga telah mendapat pengakuan dalam ajang tahunan Forum Fasilitas Produksi Migas dengan predikat “Best Innovation Award” pada 26-28 Agustus 2024 yang dihelat di Surabaya, Jawa Timur.*SHR&P DUMAI