JAKARTA - Sebagai upaya mitigasi risiko terjadinya fraud di lingkungan Reliability & Project Development, Direktur Logistik, Supply & Supply Chain Pertamina Gandhi Sriwidodo melakukan kick off Fraud Risk Assessment (FRA) di Hotel Double Tree, Jakarta, pada Senin (29/4/2019).
Menurut Gandhi, fungsi Reliability & Project Development merupakan salah satu fungsi yang rentan terhadap fraud. Apalagi jika dilihat menurut project yang dilakukan tiap tahunnya mencapai triliunan, sehingga banyak pihak yang bisa saja memanfaatkan hal tersebut untuk kepentingan personal.
"Pekerjaan yang kita kelola sangat high risk. Karena itu, harus berhati-hati dalam mengelola keuangan perusahaan. Tapi, jangan sampai kehati-hatian kita jadi menghambat proyek dan akhirnya tidak berjalan. Fraud bukan cuma terkait aliran dana. Oleh karena itu, kita harus waspada dengan berbagai upaya oknum yang berupaya menjebak kita," tegasnya.
Gandhi menekankan, fraud bisa jadi gerbang keruntuhan hidup. "Oleh sebab itu itu, jagalah integritas kita dalam mengabdi untuk keluarga, perusahaan dan bangsa ini. Jangan sampai kita jatuh karena ada pihak yang tidak puas dengan pekerjaan kita," imbuhnya.
Oleh karena itu, Gandhi Sriwidodo mengimbau kepada pekerja harus berhati-hati dengan kondisi seperti ini.
"Semoga kita selalu diberikan kesadaran dan kecerdasan sehingga bisa memilah mana yang baik dan buruk bagi masa depan kita di perusahaan ini," tukasnya.
Selain kick off FRA, fungsi Reliability & Project Development Pertamina juga menggelar Focus Group Discusion mengenai Fraud Risk Assessment (FRA) dengan tema Optimalisasi Langkah Fraud Detection.
Vice President Fungsi Reliability & Project Development (RPD) Budi YP Hutagaol mengatakan, selain untuk memitigasi risiko fraud, kegiatan FGD dimaksudkan untuk mengajak para pekerja untuk membudayakan anti fraud dalam pekerjaan.
"Setelah adanya mitigasi risiko fraud, maka kita dapat melakukan improvement, baik dari segi sistem, tata kerja maupun karakter pekerja yang anti fraud," ujarnya.*IDK