CILACAP – Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, secara terang-terangan mengapresiasi kinerja Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap sebagai kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia. Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja spesifik beserta empat anggota komisi yang membidangi energi, ristek dan lingkungan hidup tersebut ke Kilang Pertamina Cilacap, pada Minggu, 20 September 2020.
Sugeng tidak memungkiri wabah pandemi Covid-19 beberapa bulan terakhir berdampak luas pada berbagai aspek. Namun pihaknya bersyukur, situasi ini bisa disikapi bijak dan cerdas oleh Pertamina RU IV Cilacap yang tetap beroperasi dengan lancar dan aman.
“Salah satu tugas DPR sebagaimana amanat undang-undang adalah fungsi pengawasan. Maka kami hadir di Pertamina RU IV Cilacap mengecek kinerja Pertamina dengan berbagai improvisasinya yang terus berkembang pesat,” ujarnya.
Peran Pertamina RU IV Cilacap, menurut Sugeng, sangat vital lantaran menjadi tulang punggung penyuplai sepertiga kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional dan 60 persen kebutuhan di Pulau Jawa.
“Kilang Cilacap terus melakukan pembaruan baik dari kualitatif maupun kuantitatif seperti produk sekelas Euro 4, kehadiran Kilang Langit Biru Cilacap serta peluang mengembangkan bisnis farmasi. Itu bisa menjadi contoh dan rujukan bagi unit Pertamina lainnya,” ujarnya.
Secara khusus Sugeng juga menegaskan mendukung penuh pengembangan kilang di Cilacap seiring peningkatan konsumsi BBM dari tahun ke tahun. Meski ke depan konsumsi BBM secara prosentasenya menurun tetapi menurutnya secara volume tetap naik.
“Diperkirakan konsumsi BBM pada 2050 bisa mencapai tiga juta barrel per hari. Tentu akan sangat mengkhawatrikan jika Pertamina tidak mengantisipasi sejak dini karena ini menyangkut ketahanan energi negeri,” imbuhnya.
Direktur Operasional PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan berbagai inisiatif Pertamina RU IV Cilacap. “Sejauh ini Pertamina RU IV Cilacap mengembangkan berbagai produk baru seperti Pertadex, Pertamax Turbo dan LCO Export. Kami juga melakukan efisiensi energi dan optimasi pola operasi,” terangnya.
Guna menuju Indonesia mandiri energi, di Pertamina RU IV Cilacap pun tengah disiapkan megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang akan meningkatkan kapasitas olah dan kualitas hasil produk.
“Kami juga tengah mengembangkan produk bahan baku obat berupa paracetamol yang 95 persen bahan bakunya masih impor. Paracetamol dapat dihasilkan melalui pengolahan Benzene dan Propylene dengan kemampuan produksi masing-masing sebesar 120.000 ton dan 160.000 ton per tahun,” tuturnya.
Adapun empat anggota Komisi VII DPR RI yang turut mendampingi Sugeng yakni Rofik Hananto, Willy Midel Yoseph, Paramitha Widya Kusuma dan Ratna Juwita Sari. Hadir juga perwakilan dari dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Cilacap.
Usai menyimak paparan dan diskusi, rombongan berkesempatan melakukan kunjungan langsung ke area kilang Pertamina RU IV Cilacap didampingi Djoko Priyono, Joko Pranoto selaku General Manager Pertamina RU IV serta jajaran tim manajemen RU IV Cilacap. *RU IV/HM