BALIKPAPAN – Jumat (26/4/2019), pukul 09:00 WITA, alarm keadaan darurat kantor PT Pertamina EP Asset 5 (PEP Asset 5) berbunyi. Petugas pengamanan PEP Asset 5 segera mengarahkan seluruh pekerja, mitra kerja, dan tamu untuk berkumpul di muster poin, yang berjarak kurang lebih 50 meter dari pintu masuk kantor PEP Asset 5.
Pukul 09:05 WITA, seluruh pekerja, mitra kerja, dan tamu telah berkumpul di muster poin dan petugas pengamanan segera melakukan presensi kehadiran. Petugas pengamanan menjelaskan tentang adanya benda mencurigakan yang diduga berupa bom.
Di saat yang bersamaan, tim jihandak Batalyon Zeni Tempur 17/Ananta Dharma menyisir kantor PEP Asset 5 dan menemukan 1 buah tas berwarna hitam. Tas tersebut ditemukan di lokasi parkir kendaraan manajemen PEP Asset 5. Pukul 09:30 WITA, tim jihandak selesai menyisir kantor PEP Asset 5 dan segera mengamankan tas tersebut ke lapangan sepak bola PEP Asset 5. Tim memutuskan untuk meledakkan tas dimaksud dan pukul 09:40 WITA keadaan dinyatakan aman. Seluruh pekerja, mitra kerja, dan tamu dipersilakan untuk melanjutkan aktivitas kembali.
Rangkaian kejadian di atas bukanlah kejadian sebenarnya. Kegiatan ini merupakan latihan penanganan keadaan darurat teror bom, kerja sama antara PEP Asset 5 dengan Batalyon Zeni Tempur 17/Ananta Dharma. Dikomandani fungsi HSSE PEP Asset 5, latihan penanganan keadaan darurat ini merupakan kali kedua dilaksanakan di tahun 2019 di kantor PEP Asset 5.
Menurut penanggungjawab kegiatan, Asset 5 HSSE Operation Manager Gelar W Suganda, respon pekerja dan mitra kerja terhadap keadaan darurat kali ini lebih cepat dan lebih baik dari latihan sebelumnya.
Di sela-sela penanganan keadaan darurat, Asset 5 General Manager Irwan Zuhri menyampaikan bahwa pelatihan seperti ini rutin dilaksanakan. “Ini untuk meningkatkan responsiveness, baik dari pekerja-mitra kerja, maupun dari petugas yang menangani keadaan darurat. Latihan rutin akan kita laksanakan dengan skenario yang bervariasi,” ujar Irwan Zuhri.*PEP