JAKARTA – PT Pertamina (Pesero) meluncurkan PertafloSIM, sebuah software untuk perhitungan aliran fluida migas di dalam pipa mulai dari dasar sumur hingga ke permukaan, pada titik serah atau titik jual (sales point). Software yang diluncurkan pada hari ini, Senin (15/4/2019), merupakan hasil inovasi Tim Research and Technology Center Pertamina bersama dengan Research Consortium OPPINET Institut Teknologi Bandung (ITB).
Peluncuran dilakukan oleh Direkktur Hulu Peryamina Dharmawan H. Samsu, Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Risiko (PIMR) Pertamina Heru Setiawan, Senior Vice President Research & Technology Center Pertamina Dadi Sugiana, Vice President Upstream Research & Technology Pertamina Sigit Rahardjo, dan Ketua OPPINET ITB Septoratno Siregar.
Heru Setiawan menyatakan, inovasi software ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk melakukan efisiensi khususnya di sektor hulu. Karena, biayanya akan jauh lebih hemat dibanding software komersial dengan sistem sewa lisensi yang sebelumnya digunakan Pertamina.
"Software ini sangat bermanfaat bagi Pertamina yang memiliki jumlah lapangan migas yang begitu banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Jumlahnya pun terus bertambah dengan pengelolaan blok-blok migas terminasi. Karena dengan software ini, Pertamina dappat mengoptimalkan kinerja sumur migas dan jaringan pipa sehingga sangat mendukung efisiensi di sektor hulu,” ujar Heru, di sela-sela pada peluncuran PertafloSIM.
Menurut Heru, perusahaan dapat memaksimalkan efisiensi, mulai dari sektor hulu sampai ke sektor hilir secara bertahap. Salah satu caranya dengan mengurangi jumlah lisensi software komersial yang selama ini disewa.
"PertafloSIM merupakan suatu kebanggaan bagi Pertamina karena dihasilkan dari inovasi anak negeri. Kinerjanya sudah divalidasi dengan data-data lapangan-Pertamina. Beberapa kasus lapangan juga sudah berhasil memberikan solusi terhadap masalah operasi yang ada," imbuh Heru.
Hal tersebut dipertegas Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu. "PertafloSIM juga telah dipresentasikan kepada SKK Migas dan beberapa APH (Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi) untuk campaign efisiensi biaya operasi produksi dan optimasi produksi dengan memanfaatkan software milik Pertamina sendiri," jelas Dharmawan.
Ke depan, PertafloSIM rencananya digunakan secara intensif di seluruh lingkungan Pertamina sehingga terwujud efisiensi biaya yang nyata dan terciptanya rasa bangga dalam mengembangkan teknologi sendiri. Untuk itu dalam waktu dekat ini akan dilakukan Traning For Trainer (TFT), dan selanjutnya alumni TFT akan melaksanakan Training For Engineer (TFE) di seluruh wilayah operasi.*PTM/ft. AP