JAKARTA - Memperingati bulan Learning di Pertamina, kegiatan puncak Pertamina Learning Fest (PLF) 2024 yang diselenggarakan pada 4-5 November 2024 di Ballroom Grha Pertamina resmi ditutup. PLF 2024 berlangsung sepanjang bulan Oktober hingga awal November 2024 memiliki serangkaian kegiatan berupa Pertamina Training & Certification Week, KOMET Webinar secara tematik, Learning Talkshow dan Expert Sharing Session.
Direktur SDM Pertamina, M. Erry Sugiharto mengatakan bahwa PLF 2024 merupakan upaya Pertamina untuk mendorong Perwira Pertamina menjadi pembelajar yang aktif, proaktif, dan responsif terhadap perubahan pasar serta inovasi teknologi.
"PLF dirancang untuk mendorong optimalisasi ekosistem pembelajaran kolaboratif yang ada di Pertamina Group, serta pengembangan kompetensi di berbagai bidang. Hal ini juga merupakan momentum untuk memperkuat lagi semangat belajar Perwira Pertamina guna menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang sangat dinamis," kata Erry.
Ia juga menyampaikan, industri energi saat ini dihadapkan pada masalah trilema energi sehingga mau tidak mau bisnis akan berdampak pada ketidakpastian. Selain itu, di dalam industri energi fenomena energi terbarukan dan bisnis rendah karbon menjadi isu utama yang ada saat ini.
"Oleh karenanya, kita tidak hanya dituntut untuk beradaptasi namun juga berinovasi melalui manajemen kapabilitas dan pengembangan yang tepat dan cepat, tentunya berkualitas serta selaras dengan dual growth strategy yang merupakan aspek yang sangat krusial dalam menghadapi energi trilema," ungkap Erry.
Erry juga mengatakan, dalam menghadapi tantangan tersebut kita tak bisa berjalan sendiri. "Untuk itu, kita harus berkolaborasi dan bersinergi, tentunya dalam ekosistem pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mengeksplorasi dan meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Rhenald Khasali, Guru Besar bidang Ilmu Manajemen, turut hadir menjadi pembicara di sesi Expert Sharing Session. Ia menyampaikan bahwa di tengah dinamika global yang semakin cepat berubah, muncul sebuah konsep baru yang menggambarkan ketidakpastian dan kompleksitas dunia modern.
"Setelah VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous), kini kita dihadapkan dengan era BANI yang memperkenalkan tantangan lebih ekstrem. BANI adalah singkatan dari Brittle (Rapuh), Anxious (Cemas), Non-linear (Tidak Linear), dan Incomprehensible (Tak Terpahami)," ujar Rhenald.
Pada gelaran tersebut juga diberikan beberapa penghargaan kepada Direktorat, Subholding serta Individu yang telah berkontribusi pada pengembangan program pembelajaran serta knowledge sharing guna meningkatkan kapabilitas dan kualitas Perwira Pertamina.*HM