TARAKAN – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meresmikan jaringan gas bumi rumah tangga (jargas) kota Tarakan, pada Jumat (15/2/2019).
Bertempat di Kelurahan Kampung Enam, agenda peresmian diawali dengan pembukaan, sambutan, penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian jargas, dan ditutup dengan peninjauan lokasi jargas.
Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso, Direktur Bahan Bakar Minyak Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) Patuan Alfon S., Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, anggota Komisi VII DPR RI Ari Yusnita, President Director Pertamina EP (PEP) Nanang Abdul Manaf, General Manager Pertamina EP Asset 5 (PEP Asset 5) Irwan Zuhri, dan manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN).
Menteri ESDM Ignasius Jonan menyampaikan, Kementerian ESDM menugaskan PGN untuk membangun jargas di kota Tarakan. “Jumlah jaringan yang dibangun sejumlah 4.695 jargas untuk rumah tangga. Tujuannya, jargas ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor Liquefied Petroleum Gas (LPG)," jelasnya.
Dengan mengurangi ketergantungan impor LPG, negara bisa menghemat pendapatan negara dan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang dimiliki di tanah air,” ujar Jonan. Pada kesempatan terpisah, President Director PEP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan bahwa sumber gas untuk jargas berasal dari sumur produksi Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field (PEP Bunyu).
“PGN memang ditugaskan untuk membangun jaringan gas ke rumah tangga, namun sumber gas berasal dari Pertamina EP. Sebesar 0,3 million standard cubic feet per day (MMSCFD) disumbangkan oleh PEP Bunyu, sedangkan sekitar 0,2 MMSCFD disumbangkan oleh Medco untuk jargas ini,” ungkap Nanang.
Asset 5 General Manager Irwan Zuhri menambahkan bahwa sumber gas berasal dari 5 sumur di Bunyu. “Kelima sumur itu antara lain BN-48, BN-50, B-162, B-181, dan B-172. Total produksi gas berkisar pada angka 7 MMSCFD. Sekitar 5 MMSCFD gas dijual ke PLN Tarakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan sebagian kecil dijual ke PGN untuk jargas," terang Irwan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, “Perjanjian penjualan gas sebesar total 0,5 MMSCFD yang bersumber dari PEP Bunyu (0,3 MMSCFD) dan Medco (0,2 MMSCFD), dengan harga yang disepakati sebesar USD 4,72 per million British Thermal Unit (MMBTU). Gas PEP Bunyu dimanfaatkan untuk jargas sejak sekitar bulan Juli 2017 hingga sekarang,” pungkas Irwan.*PEP